Mengutip “pelanggaran berat hak asasi manusia (HAM) yang diakui secara internasional,” Amerika Selasa (2/11) menangguhkan akses bebas bea Ethiopia ke pasar Amerika. Mali dan Guinea juga akan kehilangan akses berdasar African Growth and Opportunity Act (AGOA).
"Hari ini, Presiden Biden mengumumkan tiga negara akan dihentikan dari program preferensi perdagangan AGOA mulai 1 Januari 2022, karena ketiadaan tindakan yang mendesak untuk memenuhi kriteria kelayakan peraturan," kata perunding utama perdagangan Amerika, Katherine Tai dalam pernyataan.
Langkah terhadap Ethiopia itu adalah konsekuensi dari perang saudara selama setahun di wilayah Tigray, yang menyebabkan krisis kemanusiaan. Berada dalam tekanan perang dan pandemi COVID-19, hilangnya akses ke pasar Amerika itu akan semakin melemahkan ekonomi Ethiopia.
Menurut kantor berita Bloomberg, nilai ekspor barang Ethiopia ke Amerika berdasar AGOA mencapai $245 juta, setengah dari ekspor negara itu ke Amerika.
Selain penangguhan akses melalui AGOA, pemerintahan Biden baru-baru ini mengesahkan sanksi terhadap orang Ethiopia yang dikatakan memperpanjang perang di bagian utara negara itu. Pada Rabu, PBB dan Komisi HAM Ethiopia akan merilis laporan hasil penyelidikan mereka atas dugaan pelanggaran HAM dalam perang Tigray.
Bila tidak diperpanjang, AGOA akan berakhir pada 2025. [ka/jm]