Asosiasi negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN menyambut baik rencana pemilu Birma 7 November.
Pernyataan yang dikeluarkan hari Selasa oleh ketua ASEAN sekarang, Vietnam mengatakan ke 10 anggota blok itu mendukung pemerintah militer Birma untuk mengadakan pemilu yang bebas, adil dan mengikut-sertakan semua pihak. Pernyataan tersebut menegaskan pentingnya rekonsiliasi nasional di Birma.
Pemerintah yang dikuasai militer mengeluarkan pengumuman yang sudah lama ditunggu-tunggu itu minggu lalu bahwa pemilu akan dilangsungkan 7 November. Pemilu ini merupakan yang pertama sejak tahun 1990.
Tanggal 7 November itu sekitar seminggu sebelum jadwal pembebasan pemimpin pro demokrasi Aung San Suu Kyi dari tahanan rumah. Ia melewatkan sebagian besar dari dua dekade terakhir dalam tahanan.
Organisasi-organisasi HAM mengatakan waktu pemilu itu tampaknya upaya sengaja untuk mencegah peraih Nobel perdamaian ikut dalam pemilu. Peraturan pemilu melarang orang yang menjalani hukuman menjadi calon.
Partai Liga Nasional bagi Demokrasi pimpinan Aung San Suu Kyi menang mutlak pada pemilu tahun 1990. Namun militer menolak mengakui hasil-hasil itu.
