Puluhan negara dan organisasi pembangunan, Kamis (10/6), berjanji untuk mengintensifkan upayanya guna mengatasi penyebab yang memaksa jutaan orang untuk bermigrasi dari Amerika Tengah.
Para pemimpin negara, bank multilateral, organisasi internasional di San José, ibu kota Costa Rica, mengatakan akan menyumbang hampir $110 juta untuk proyek tersebut.
Pernyataan itu disampaikan setelah pertemuan puncak antara Spanyol dan negara-negara anggota Sistem Integrasi Amerika Tengah (SICA).
Spanyol menyelenggarakan acara tersebut dalam kapasitasnya sebagai ketua MIRPS atau Kerangka Kerja Komprehensif untuk Perlindungan dan Solusi untuk Pengungsian Paksa.
Para pejabat mengatakan migrasi, diperparah oleh perubahan iklim dan pandemi virus corona selain kesulitan ekonomi, ketidakamanan, dan kekerasan.
Amerika Serikat mengumumkan telah menyumbangkan $57 juta dalam bantuan kemanusiaan untuk pengungsi di wilayah tersebut, di samping $310 juta yang diumumkan sebelumnya.
Spanyol mengatakan akan memberikan sumbangan $7,6 juta lebih antara 2021 dan 2022, dan Uni Eropa akan berkontribusi setara dengan $22,5 juta.
MIRPS, yang sekretariatnya terdiri dari unsur organisasi negara-negara Amerika atau OAS dan badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), UNHCR, dibentuk pada 2017 dengan fokus kemanusiaan dan pembangunan.
Negara-negara anggotanya adalah Belize, Costa Rica, El Salvador, Guatemala, Honduras, Meksiko, dan Panama.
Selama konferensi pers di akhir KTT itu, Presiden Guatemala Alejandro Giammattei mendesak pemerintah Nikaragua untuk membebaskan para calon presiden oposisi yang ditahan dalam seminggu terakhir. [my/ft]