Tautan-tautan Akses

Australia Berjanji Tak Lagi Akan Tahan Anak-anak di Kamp Pengungsi Pulau Nauru


Anak-anak bermain di kamp pengungsi di Pulau Nauru yang dikelola oleh pemerintah Australia (foto: dok).
Anak-anak bermain di kamp pengungsi di Pulau Nauru yang dikelola oleh pemerintah Australia (foto: dok).

Australia mengatakan tidak lagi akan menahan anak-anak di kamp pengungsi di pulau Nauru. Empat orang anak terakhir dari kamp itu akan diterbangkan ke Amerika bersama keluarga mereka sebagai bagian dari perjanjian permukiman kembali dengan Amerika.

Tahun lalu, terdapat lebih dari 100 anak-anak di pulau Nauru, dan Australia tidak mau memukimkan mereka di negara itu karena adanya kebijakan imigrasi yang keras untuk mencegah pencari suaka yang tiba dengan kapal.

Kata para pengecam, anak-anak itu bisa menderita gangguan fisik dan psikologis untuk waktu lama, dan karenanya parlemen Australia telah menekan pemerintah untuk menyelesaikan masalah itu.

Perdana Menteri Scott Morrison mengukuhkan bahwa anak-anak itu tidak lagi akan ditahan di pulau Nauru, di mana masih terdapat ratusan pengungsi dewasa. Kata Morrison, pemerintah telah berhasil menghentikan arus pengungsi dengan kapal dan mencegah kecelakaan tragis di laut.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison memberikan keterangan kepada media.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison memberikan keterangan kepada media.

Ia juga mengizinkan pengungsi yang sakit untuk mendapat pengobatan di Australia. Sebuah panel yang terdiri dari pakar-pakar medis akan meninjau keputusan pejabat imigrasi yang menolak dikirimnya pengungsi yang sakit untuk dirawat di Australia.

Konsesi ini adalah usaha perdana menteri untuk mencegah kekalahan yang memalukan tentang isu itu di DPR minggu depan.

Kerryn Phelps, anggota kelompok independen mengatakan, pemerintah terlalu lambat bertindak.

“Satu-satunya sebab anak-anak itu dipindahkan dari kamp tahanan (di pulau Nauru) adalah karena tekanan masyarakat. Pemerintah menahan anak-anak itu disana untuk lima tahun atau lebih, tanpa ada harapan dibebaskan sampai masyarakat melancarkan tekanan. Kini kita melihat bagaimana para dokter perlu berkoordinasi dengan para pendukung pengungsi untuk mengatakan bahwa keadaan di pulau Manus dan Nauru tidak bisa dibiarkan terus berlangsung, dan perlu ada perubahan,” kata Phelps.

Pemerintah Australia telah menahan pencari suaka yang tiba dengan kapal di Nauru sejak fasilitas itu dibuka kembali tahun 2012. Fasilitas penampungan lainnya yang dijalankan Australia di pulau Manus di Papua Nugini telah ditutup bulan Oktober tahun 2017, walaupun ratusan pengungsi dan pencari suaka masih ada di pulau itu, dan tinggal bersama penduduk setempat, tanpa masa depan yang pasti.

Sejak tahun 2013, angkatan laut Australia telah mengusir kapal-kapal pengungsi atau menyeret mereka ke pulau Nauru atau Manus untuk ditahan. (ii)

Recommended

XS
SM
MD
LG