Upaya untuk mengembalikan identitas dan budaya pribumi sedang digalakkan di Australia. New South Wales telah menjadi negara bagian pertama di Australia yang menetapkan UU untuk mengakui dan menghidupkan kembali bahasa-bahasa pribumi. Puluhan bahasa dan dialek diperkirakan telah hilang sejak penjajahan Eropa pada akhir abad ke-18.
Pihak berwenang Australia ternyata pernah sengaja memberantas bahasa-bahasa pribumi yang dianggap lebih rendah dari bahasa Inggris. Ada sekitar 250 bahasa suku asli First Nation ketika pemukim Inggris tiba pada akhir abad ke-18 namun diperkirakan jumlah itu sekarang tinggal setengahnya. Para pendukung upaya pelestarian budaya asli Australia itu mengatakan, menghidupkan kembali bahasa bukan untuk bernostalgia namun memulihkan kebanggaan dan identitas budaya.
Menteri Urusan Aborigin New South Wales Sarah Mitchell mengatakan undang-undang baru akan membantu "menghidupkan kembali dan memelihara" bahasa yang hampir punah.
Undang-undang tersebut meminta panel ahli bahasa First Nation untuk membantu membuat kebijakan resmi dan pusat bahasa yang baru juga akan disiapkan.
Ray Kelly, seorang akademisi masyarakat adat di Universitas Newcastle Australia, mengatakan ini adalah saat yang penting.
"Ini adalah hari yang luar biasa. Rancangan undang-undang ini sudah berusia 30 atau 40 tahun, jadi orang telah membicarakan hak untuk bahasa dan perlindungan bahasa Aborigin begitu lama," kata Kelly.
Tapi para pemuka adat juga memperingatkan para politisi agar tidak terlalu banyak mengendalikan pelestarian bahasa kuno.
Murray Butcher mengemukakan pentingnya wewenang terletak pada masyarakat Aborigin, bukan parlemen.
"Mari kita melakukannya dengan benar dan bantu kami menyelamatkan bahasa kami. Kembalikan wewenang kepada orang-orang kami untuk menyelamatkan bahasa kami dan biarkan kami mengatur nasib kami sendiri," tukasnya.
Bahasa Aborigin sudah ada sejak ribuan tahun, dan tidak hanya untuk komunikasi. Bahasa adalah sarana memelihara kepercayaan dan adat istiadat kuno, dan merupakan bagian penting dari sejarah hidup penduduk asli Australia.
Orang-orang First Nations, atau penduduk asli Australia, kini hanya sekitar tiga persen dari penduduk Australia. Mereka menderita kesehatan yang buruk, kematian dini, pengangguran dan pemenjaraan yang tidak proporsional. [as/ii]