Australia mengumumkan perubahan besar-besaran dalam kebijakan imigrasinya, termasuk dengan membangun dua pusat tahanan baru dan membebaskan keluarga dengan anak untuk masuk ke dalam masyarakat.
Perdana Menteri Julia Gillard mengatakan pada hari Senin, pemerintah koalisi akan membebaskan beberapa ratus anak dan keluarga dari tahanan imigrasi sebelum Juni tahun depan, sebagai bagian pendekatan yang lebih manusiawi terhadap para imigran gelap. Anak-anak tersebut akan diharuskan masuk sekolah.
Pusat penanganan imigrasi utama Australia di Pulau Christmas sudah sangat penuh sampai sejumlah orang tinggal di dalam tenda, dan sudah terjadi kerusuhan dan protes oleh tahanan di Sydney dan Darwin. Bulan lalu, seorang imigran gelap dari Fiji melompat bunuh diri dari atap pusat tahanan di Sydney sesaat sebelum ia akan dideportasi.
