Badai Julia melanda seluruh wilayah Nikaragua pada Minggu (9/10), membawa angin kencang dan hujan deras. Badai itu juga kemungkinan dapat menimbulkan banjir dan tanah longsor yang berbahaya ke sejumlah wilayah di Amerika Tengah dan Meksiko selatan.
Kecepatan angin diperkirkan mencapai 140 kilometer per jam ketika badai mencapai daratan di dekat Laguna de Perlas sekitar pukul 07.15 GMT atau sekitar pukul dua siang waktu Jakarta pada Minggu, kata badan cuaca negara itu.
Hingga tengah hari, badai Atlantik kelima pada musim ini itu telah melemah menjadi badai tropis dengan kecepatan angin mencapai hampir 95 kilometer per jam ketika bergerak ke arah barat melewati Nikaragua, menyebabkan gelombang pasang berbahaya di sepanjang pantai, merusak rumah-rumah dan memutus jalur komunikasi di beberapa kota.
"Hujan masih turun, air mengelilingi kami, listrik dan (pasokan) air padam sejak pagi, beberapa rumah kehilangan atap dan banyak pohon tumbang di jalan," kata Julio Hernandez, warga Rio Blanco, di Nikaragua tengah kepada AFP.
Negara itu kini berada dalam status siaga tinggi. Dinas pertahanan sipil membantu membersihkan pohon-pohon yang tumbang dari jalan-jalan dan mengawasi banjir di kota dan desa. Tidak ada korban tewas yang dilaporkan.
Namun, Pusat Badai Nasional Amerika Serikat (NHC) memperingatkan bahwa Julia, yang pusatnya hanya terletak 30 kilometer di sebelah timur laut Managua, masih berbahaya, bukan hanya bagi Nikaragua tapi negara tetangga.
"Curah hujan ini masih menyebabkan banjir dan tanah longsor berbahaya di seluruh Amerika Tengah hari ini (Minggu.red) dan Senin," dengan kondisi berbahaya juga mencapai Meksiko selatan, kata NHC dalam himbauan terbarunya.
Julia diperkirakan akan muncul di lepas pantai Pasifik pada Minggu malam, kemudian "bergerak sangat dekat dan sejajar dengan pantai Pasifik Honduras, El Salvador dan Guatemala malam ini dan Senin." [vm/rs]
Forum