Harian New York Times melaporkan bahwa badan pencegahan perdagangan narkoba Amerika atau DEA telah menjadi organisasi intelijen global yang kadang-kadang terlibat dalam kegiatan politik pemerintah setempat.
Kata New York Times, surat kabar itu diberi akses oleh WikiLeaks untuk membaca kawat-kawat rahasia yang mengatakan petugas DEA ditekan oleh pemerintah setempat untuk terlibat dalam kegiatan politik lokal.
Kata salah satu kawat itu, presiden Panama minta kepada Dutabesar Amerika untuk membantunya menyadap telpon lawan-lawan politiknya.
Kata laporan itu lagi, di Guinea, cukong narkotika gelap paling besar adalah putra presiden negeri itu, dan obat-obat terlarang yang disita seringkali diganti dengan tepung sebelum dimusnahkan.
Harian New York Times mengatakan, dalam kasus-kasus tertentu agen-agen DEA Amerika itu memberikan bantuan yang diminta, tapi apabila mereka tidak mau, kadang-kadang mereka harus menghadapi pembalasan dari pemerintah yang marah.