Ketika Ritika Verma dipindahkan ke Singapura dengan suaminya tiga tahun lalu, ia harus tinggal di apartemen yang jauh lebih kecil daripada yang diinginkannya.
"Setelah tinggal di Perancis, mengetahui harga sewa apartemen di sini cukup mengejutkan," ujarnya.
Singapura disebut sebagai kota termahal di dunia untuk tahun kedua berturut-turut oleh Economist Intelligence Unit baru-baru ini. Para ekspat telah menyuarakan keprihatinan mereka atas biaya hidup yang tinggi, pengetatan kebijakan tenaga kerja asing dan biaya pendidikan yang menakutkan untuk anak-anak mereka di sekolah-sekolah internasional.
Namun situasi sedikit lebih mudah sekarang. Data pemerintah Jumat (24/4) menunjukkan indeks pengukur biaya sewa yang turun pada tingkat terendah apda periode Januari-Maret sejak kuartal pertama 2011. Tingkat sewa diperkirakan akan turun lebih jauh dengan selesainya lebih banyak proyek perumahan.
Daerah-daerah perumahan utama, termasuk distrik finansial dan sekitar pusat perbelanjaan Orchard Road, telah menghadapi penurunan tajam dalam biaya sewa. Pada kuartal keempat 2014, rata-rata biaya sewa bulanan untuk kondominium kelas atas yang dilacak oleh Savills Research and Consultancy turun 5,8 persen setahun sampai S$4,57 ($3) per 0,09 meter persegi.
Biaya sewa berkurang dengan stagnannya nilai properti, terutama dalam segmen rumah mewah, yang telah melonjak dalam tahun-tahun terakhir akibat popularitas Singapura sebagai tujuan investasi untuk warga kaya Asia.
Pemerintah telah mengambil langkah-langkah sejak 2009 untuk meredam salah satu pasar real estate paling mahal di dunia. Warga Singapura sebagian besar terlindung dari drama tersebut karena mayoritas dari mereka memiliki dan tinggal di apartemen-apartemen Dewan Perumahan dan Pembangunan (HBD) yang dibangun pemerintah.
Seiring mendinginnya perkiraan pasar rumah swasta, tingkat apartemen yang tersedia untuk dijual dan belum terjual dalam segmen tersebut kemungkinan akan mencapai 10 persen pada akhir tahun depan dari 7,2 persen dalam kuartal perrtama, ujar Christine Li, direktur riset di di Cushman & Wakefield di Singapura. Hal itu akan memberi penyewa prospektif dan yang telah ada daya tawar lebih atas masa dan biaya sewa.