Tautan-tautan Akses

Balas Serangan Udara, Militer Afghanistan Menarget Pakistan


Seorang tentara Taliban di dalam helikopter yang berpatroli di Distrik Barmal, Provinsi Paktika, dua hari setelah serangna udara Pakistan di wilayah itu, 26 Desember 2024. (Foto: Ahmad Sahel Arman/AFP)
Seorang tentara Taliban di dalam helikopter yang berpatroli di Distrik Barmal, Provinsi Paktika, dua hari setelah serangna udara Pakistan di wilayah itu, 26 Desember 2024. (Foto: Ahmad Sahel Arman/AFP)

Pekan lalu, Pakistan melancarkan operasi untuk menghancurkan fasilitas pelatihan dan membunuh para pemberontak di Afghanistan.

Kementerian Pertahanan Taliban Afghanistan mengatakan pada Sabtu (28/12) bahwa pasukannya menyerang beberapa titik di Pakistan sebagai pembalasan atas serangan udara mematikan minggu lalu.

Pakistan pada Selasa (24/12) lalu melancarkan operasi untuk menghancurkan fasilitas pelatihan dan membunuh pemberontak di Provinsi Paktika, Afghanistan timur. Serangan tersebut menewaskan puluhan orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Kementerian Pertahanan Taliban dalam pernyataan yang diunggah di media sosial X, Sabtu, mengatakan pasukannya menargetkan titik-titik di Pakistan yang “berfungsi sebagai pusat dan tempat persembunyian bagi unsur-unsur jahat dan pendukung mereka yang mengatur dan mengoordinasikan serangan di Afghanistan.”

Juru bicara kementerian Enayatullah Khwarzami tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang serangan tersebut, termasuk bagaimana serangan tersebut dilakukan dan apakah ada korban di kedua pihak.

Namun, media pro-Taliban, Hurriyet Daily News, mengutip sumber kementerian yang mengatakan bahwa serangan tersebut menewaskan 19 tentara Pakistan dan tiga warga sipil Afghanistan. Tidak ada satu pun pejabat dari Kementerian Luar Negeri Pakistan yang dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Orang-orang merayakan pembalasan Afghanistan di Provinsi Khost di tenggara negara itu, menurut penyelenggara acara itu, Rasheedullah Hamdard.

Ribuan orang hadir untuk menunjukkan kebahagiaan mereka dan meyakinkan militer Afghanistan atas dukungan mereka terhadap Pakistan. Khost bertetangga dengan Paktika yang menjadi sasaran pekan lalu.

“Mereka semua meneriakkan slogan-slogan yang mengungkapkan kemarahan terhadap tindakan Pakistan ini, seperti ‘matilah Pakistan’,” kata Hamdard. “Semua warga Afghanistan adalah saudara, jadi bangsa dan pemerintah perlu menunjukkan kebanggaan atas darah mereka.”

Para pejabat Pakistan menuduh Taliban tidak berbuat cukup banyak untuk memerangi aktivitas militan lintas batas. Pemerintah Taliban membantah tuduhan itu dan mengatakan bahwa mereka tidak mengizinkan siapa pun melakukan serangan terhadap negara mana pun di wilayah Afghanistan. [ft]

Recommended

XS
SM
MD
LG