Bantuan internasional sedang menuju ke Tonga untuk membantu upaya-upaya pertolongan bagi negara kepulauan di Pasifik itu yang terdampak oleh letusan besar gunung berapi.
Kapal-kapal Angkatan Laut Selandia Baru Rabu bertolak ke Tonga dengan membawa air bersih dan pasokan lain yang sangat diperlukan.
Kapten Kapal Angkatan Laut Aotearoa Simon Griffith mengatakan, “Selama 24 jam terakhir, kami telah bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan dan banyak lagi lembaga lain untuk mengumpulkan lebih dari tujuh peti kemas yang akan dapat membantu mereka bangkit lagi, yang mencakup wadah-wadah air, fasilitas penyimpanan air, yang mencakup generator, wadah bensin, banyak lagi lainnya yang mudah-mudahan akan membuat mereka bangkit lagi.”
Menteri Luar Negeri Nanaia Mahuta juga menjanjikan bantuan awal 680 ribu dolar untuk upaya-upaya pemulihan.
Di Australia, kapal-kapal angkatan laut hari Rabu dimuati pasokan untuk rakyat di negara tetangganya di Pasifik itu.
Donasi juga datang berupa muatan bermobil-mobil untuk dikirim ke Tonga, yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan khusus keluarga.
Koniseti Liutai, Deputi Ketua Kamar Dagang Tonga Australia mengatakan, pihaknya memfasilitasi kontainer gratis bagi anggota masyarakat untuk mengirimkan apa yang ingin mereka beri kepada keluarga mereka di Tonga. Ia menambahkan ada kebutuhan khusus di Tonga, seperti lansia, penyandang disabilitas, tunanetra maupun keluarga dengan anak-anak penyandang disabilitas, yang akan dibantu pihaknya, sementara pemerintah Tonga, Australia dan Selandia Baru dan lain-lainnya menangani masalah makanan dan air.
Dalam berita terbaru pertamanya sejak letusan gunung itu, pemerintah Tonga, Selasa (18/1) mengukuhkan tiga orang tewas, dua warga setempat dan seorang perempuan Inggris. Masih ada kekhawatiran mengenai nasib orang-orang di beberapa pulau kecil yang terkena dampak parah, di mana banyak rumah hancur.
Komunikasi putus di berbagai tempat, membuat evaluasi dampak letusan semakin sulit. [uh/ab]