Berbagai negara menyatakan dukungan bagi negara Palestina yang merdeka pada masa depan, Selasa (23/1), di PBB, beberapa hari setelah perdana menteri Israel mengambil sikap keras menentang solusi dua negara.
Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan di Dewan Keamanan bahwa penolakan apa pun untuk menerima solusi dua negara “oleh pihak mana pun harus ditolak dengan tegas.”
“Saya mendesak semua pihak untuk mundur dari jurang konflik dan mempertimbangkan dampak mengerikan dari konflik regional terhadap manusia,” kata Guterres. “Selain perlu untuk segera melakukan deeskalasi, setiap situasi memerlukan penerapan peta jalan politik yang jelas yang akan berkontribusi pada stabilitas regional jangka panjang,” lanjut Guterres.
PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia hanya menginginkan “kemenangan total” atas Hamas, setelah serangan kelompok tersebut pada 7 Oktober lalu di dalam wilayah Israel yang kemudian memicu perang terbaru di sana.
Pada konferensi pers pekan lalu di Tel Aviv, Netanyahu mengatakan ia berkeberatan dengan negara Palestina yang tidak menjamin keamanan Israel.
Beberapa negara Arab dan Muslim menyatakan dukungan bagi konferensi internasional untuk mengangkat isu ini, seperti halnya menteri luar negeri Rusia.
AS mendukung solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan yang bertahan lama dalam menuju perdamaian antara Israel dan Palestina.
Hampir seluruh anggota Dewan Keamanan PBB yang berbicara pada pertemuan pada Selasa menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, masuknya bantuan ke sana dan pembebasan warga Israel yang masih disandera Hamas. [uh/ab]
Forum