Beberapa kelompok etnis Burma sedang menyelenggarakan sebuah konferensi besar untuk membahas cara-cara bekerja sama dan berhubungan dengan pemerintah dalam perundingan gencatan senjata.
Konferensi tiga hari dengan wakil-wakil dari 17 kelompok etnis tersebut dimulai Rabu (30/10) di kota Laiza, di markas Organisasi Kachin Merdeka, sayap politik kelompok pemberontak utama etnis Kachin.
Para pembicara menekankan perlunya persatuan. Pemimpin pemberontak Kachin Zaung Hkra, yang jarang memberi wawancara atau berbicara di hadapan umum, mengatkaan ia berharap konferensi itu akan menuai hasil.
Kepala Persatuan Nasional Karen Mutu Saepo mengatakan berbagai kelompok perlu bekerja sama demi penyelesaian damai untuk sengketa mereka dengan pemerintah pusat.
Delegasi tersebut juga akan membahas strategi untuk mengubah konstitusi negara yang akan memberi otonomi lebih besar kepada tiap negara bagian.
Konferensi tiga hari dengan wakil-wakil dari 17 kelompok etnis tersebut dimulai Rabu (30/10) di kota Laiza, di markas Organisasi Kachin Merdeka, sayap politik kelompok pemberontak utama etnis Kachin.
Para pembicara menekankan perlunya persatuan. Pemimpin pemberontak Kachin Zaung Hkra, yang jarang memberi wawancara atau berbicara di hadapan umum, mengatkaan ia berharap konferensi itu akan menuai hasil.
Kepala Persatuan Nasional Karen Mutu Saepo mengatakan berbagai kelompok perlu bekerja sama demi penyelesaian damai untuk sengketa mereka dengan pemerintah pusat.
Delegasi tersebut juga akan membahas strategi untuk mengubah konstitusi negara yang akan memberi otonomi lebih besar kepada tiap negara bagian.