Tautan-tautan Akses

Belanda Resmi Minta Maaf atas Pembantaian di Indonesia tahun 1947


Dubes Belanda untuk Indonesia, Tjeerd de Zwaan menaburkan bunga di atas makam korban pembantaian di desa Rawagede, Karawang (9/12). Setelah lebih dari 60 tahun, akhirnya pemerintah Belanda meminta maaf kepada keluarga para korban.
Dubes Belanda untuk Indonesia, Tjeerd de Zwaan menaburkan bunga di atas makam korban pembantaian di desa Rawagede, Karawang (9/12). Setelah lebih dari 60 tahun, akhirnya pemerintah Belanda meminta maaf kepada keluarga para korban.

Dutabesar Belanda Tjeerd de Zwaan meminta maaf kepada para keluarga korban dalam upacara yang mengharukan di desa Rawagede, Karawang.

Pemerintah Belanda telah dengan resmi meminta maaf atas pembantaian sampai 430 orang pemuda dan anak laki-laki tahun 1947 dalam perang kemerdekaan Indonesia.

Dutabesar Belanda untuk Indonesia Tjeerd de Zwaan meminta maaf kepada para keluarga korban dalam upacara yang mengharukan yang dipenuhi cucuran air-mata hari Jumat di desa Rawagede, Karawang, Jawa Barat.

Tanggal 9 Desember tahun 1947, pasukan Belanda memasuki kota itu mencari pemimpin perlawanan Indonesia yang telah melakukan serangan terhadap pasukan Belanda. Ketika penduduk desa mengatakan mereka tidak tahu di mana ia berada, pria-pria warga desa Rawagede dikumpulkan di satu tempat, dan dibunuh dengan gaya eksekusi.

Permintaan maaf itu disampaikan setelah pengadilan di Den Haag memutuskan bahwa negara Belanda bertanggung jawab atas pembantaian itu.

Tujuh orang janda dan seorang yang selamat dari pembantaian itu telah mengajukan kasus tersebut ke pengadilan.

Negara Belanda diperkirakan akan menawarkan konpensasi bagi para keluarga korban.

Para pejabat Belanda menaksir bahwa 150 orang tewas dalam insiden itu, sementara banyak orang Indonesia mengatakan jumlah korban jiwa 431 orang.

XS
SM
MD
LG