Ratusan pelayat memenuhi sebuah masjid di wilayah Bronx, Kota New York, Amerika Serikat (AS) pada Minggu (16/1) untuk melakukan solat jenazah dan melepas mereka yang tewas dalam kebakaran di sebuah apartemen pekan lalu. Insiden tersbeut menewaskan 17 orang, termasuk diantaranya enam orang anak. Kebanyakan korban berasal dari Gambia, Afrika Barat.
Ratusan pelayat lainnya berkumpul di luar, mengintip lewat jendela atau menonton di layar televisi untuk memberi penghormatan terakhir mereka terhadap para korban dari insiden kebakaran terparah yang di terjadi di Kota New York dalam 30 tahun terakhir.
"Seminggu lalu mereka masih bersama kita ... sekarang mereka telah pergi," kata Musa Kabba, imam Masjid-Ur-Rahmah. "Minggu lalu (kebakaran) terjadi, dan hari ini kita akan mengubur keluarga-keluarga ini. Sangat berat (rasanya)."
Sebelas jenazah akan dikubur di New Jersey, dan empat lainnya akan dibawa ke Gambia untuk dikebumikan di sana.
Beberapa hari lalu, dua jenazah anak telah disolatkan di sebuah masjid di Harlem dan dimakamkan.
Pihak berwenang mengatakan kebakaran itu dipicu oleh sebuah pemanas ruangan yang korslet di lantai tiga.
Semua korban pingsan karena menghirup asap tebal ketika hendak menuruni tangga dan akhirnya meninggal dunia. [vm/rs]