Para pejabat Palestina mengatakan tentara Israel menembak mati tiga pengunjuk rasa Palestina di Gaza ketika ribuan warga Palestina berdemonstrasi di perbatasan selama lima minggu terakhir.
Para pengunjuk rasa berkumpul beberapa ratus meter dari pagar perbatasan Jalur Gaza dengan Israel, Jumat (27/4). Sebagian dari mereka melemparkan batu dan membakar ban mobil. Para saksi mata mengatakan kelompok yang lebih kecil mendekati pagar dan mencoba menerobosnya, sehingga pasukan Israel melepaskan tembakan peluru tajam, gas air mata, dan peluru karet. Kekerasan telah menjadi kejadian mingguan sejak protes dimulai pada bulan Maret.
Israel telah membela serangannya terhadap demonstran, dengan mengatakan mereka membela kedaulatan perbatasannya . Israel juga menuduh Hamas, yang memerintah Gaza, menggunakan para pengunjuk rasa sebagai tameng untuk melakukan serangan. Hamas menyangkal tuduhan itu.
Para pejabat kesehatan Palestina mengatakan di samping tiga orang yang tewas Jumat, lebih dari 600 lainnya luka-luka , termasuk 138 orang terkena tembakan .
Kekerasan itu terjadi beberapa jam setelah kepala urusan hak asasi manusia PBB mengecam Israel karena menggunakan "kekuatan berlebihan" terhadap demonstran.
Dalam pernyataan hari Jumat, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Zeid Ra’ad al-Hussein menyebut kematian warga Palestina selama lima minggu terakhir ini "menyedihkan." (sp/ii)