Tautan-tautan Akses

Palestina Siapkan Demonstrasi Massal, Satu Orang Tewas


Kerabat membawa jenazah petani Amero Samor (27) saat akan dimakamkan di depan rumah keluarganya di Khan Younis, Jalur Gaza, 30 Maret 2018.
Kerabat membawa jenazah petani Amero Samor (27) saat akan dimakamkan di depan rumah keluarganya di Khan Younis, Jalur Gaza, 30 Maret 2018.

Seorang juru bicara kementerian kesehatan Gaza mengatakan seorang petani Palestina tewas dan seorang lainnya cedera hari Jumat pagi akibat gempuran tank Israel di dekat kota Khan Younis, hanya beberapa jam menjelang protes besar-besaran.

Para saksi mata menyatakan, petani itu sedang bekerja di ladangnya sewaktu ia dihantam bom, sebut kantor berita Perancis.

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan, dua tersangka mendekati pagar pengalam di Jalur Gaza bagian selatan dan mulai bertindak mencurigakan. Sebagai tanggapan, sebuah tank Israel menembaki mereka.

Korban tewas itu adalah Omar Samour (Amero Samor) yang berusia 27 tahun.

The Jerusalem Post memberitakan 20 orang cedera dalam berbagai insiden terpisah hari Jumat (30/3).

Keamanan di kawasan ini diperkuat sementara warga Palestina mendirikan perkampungan tenda-tenda protes di lima lokasi di Jalur Gaza yang diperkirakan akan tetap berdiri selama enam pekan. Keluarga-keluarga – lelaki, perempuan dan anak-anak – diperkirakan akan berpartisipasi dalam berbagai demonstrasi di perkampungan tenda itu.

Demonstrasi yang akan berakhir pada 15 Mei itu dimaksudkan untuk memperingati Nakba, atau “malapetaka”, sewaktu ratusan ribu orang Palestina terpaksa melarikan diri dari tempat tinggal mereka atau diusir dalam perang tahun 1948 yang menjurus pada berdirinya negara Israel.

Menteri Pertahanan Israel Avigdor Liberman memperingatkan para demonstran di Gaza dalam cuitan berbahasa Arab yang menyatakan, “Pimpinan Hamas sedang mempermainkan hidup kalian. Siapapun yang mendekati pagar sekarang ini, membuat dirinya sendiri terancam. Saya anjurkan lanjutkanlah hidup kalian dan jangan berpartisipasi dalam provokasi.”

Israel telah mengerahkan lebih dari 100 penembak jitu di Jalur Gaza.

Demonstrasi berpekan-pekan itu diperkirakan akan berakhir pada waktu bersamaan dengan Washington berencana membuka kedutaan besarnya di Yerusalem, suatu langkah yang membuat marah warga Palestina, yang mengklaim bagian timur kota itu sebagai ibukota negara mereka kelak.

Hari Kamis, Danny Danon, duta besar Israel untuk PBB, mengatakan, demonstrasi tersebut merupakan suatu provokasi terencana dan terorganisir. Ia juga menegaskan hak Israel untuk membela kedaulatannya dan melindungi warga negaranya. [uh]

XS
SM
MD
LG