Bentrokan baru berkobar di seluruh pelosok Suriah hari Kamis, sehari setelah Dewan Kemanan PBB mengimbau agar pemerintah dan oposisi melaksanakan rencana perdamaian yang diusulkan utusan PBB.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan Dewan Keamanan telah mengirim pesan “jelas” kepada pemerintah Suriah agar menghentikan penumpasannya terhadap pembangkangan dan menerapkan rencana tersebut untuk mengakhiri konflik berdarah dengan pihak oposisi.
Ketika berbicara di Malaysia, hari Kamis, Ban mengatakan dia berharap rencana yang disetujui dengan suara bulat Dewan Keamanan itu akan menandakan “perubahan sangat menentukan” dalam tanggapan komunitas internasional atas krisis Suriah.
Dewan Keamanan menyetujui yang disebut ‘pernyataan kepresidenan’ hari Rabu yang mengancam Suriah dengan “langkah-langkah lebih jauh” yang tidak dirincikan jika usul perdamaian enam pasal yang diajukan oleh utusan internasional Kofi Annan ditolak.
Para aktivis menyambut baik langkah itu. VOA berbicara dengan seorang aktivis Suriah yang tinggal di Amerika, yang lebih suka namanya tidak disebut. Ia mengatrakan aktivis di Suriah dan di luar negeri memandang proposal Dewan Keamanan itu sebagai suatu “langkah sukses.”
Tapi tindakan itu tidak mengakhiri kekerasan hari Kamis. Organisasi Pemantau HAM Suriah memberitahu VOA sebuah bus dengan 10 penumpang diserang di provinsi Idlib oleh beberapa orang yang tidak diketahui identitasnya. Pihak aktivis mengatakan sedikitnya lima perempuan dan anak-anak terbunuh. Kantor berita Suriah SANA menyalahkan teroris bersenjata atas insiden itu.
Organisasi yang berbasis di Inggris itu mengatakan, terjadi serangan artileri pasukan pemerintah dan bentrokan dengan pemberontak di Hama hari Kamis, dan penyergapan mematikan oleh pasukan oposisi di provinsi Daraa. Pihak aktivis juga melaporkan pasukan pemerintah menewaskan tiga orang di kota Qusair, provinsi Homs.