Berbagai organisasi HAM dan masyarakat madani di Myanmar menyatakan Facebook telah gagal mengambil tindakan yang memadai terhadap ujaran kebencian di internet yang memicu kekerasan terhadap minoritas Muslim di negara tersebut.
Phandeeyar, sebuah lab inovasi digital, dan lima organisasi lainnya menulis sepucuk surat terbuka kepada pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg, menantang pendapatnya dalam wawancara baru-baru ini bahwa media sosial secara efektif telah mengatasi ujaran kebencian yang menarget kelompok masyarakat Rohingya yang menghadapi persekusi di bagian barat Myanmar.
Htaike Htaike Aung, direktur eksekutif salah satu organisasi tersebut, Myanmar ICT for Development Organization, mengatakan Facebook telah menjadi perangkat yang berguna bagi rakyat di Myanmar dalam menjalankan kebebasan berekspresi, tetapi gagal menegakkan peraturan secara efektif untuk menjadikan negara itu sebagai komunitas yang aman bagi semua kalangan. [uh]