Seorang Kardinal tinggi Perancis mengumumkan pengunduran dirinya Kamis (7/3), setelah didapati bersalah karena menutupi skandal pelecehan seksual terhadap anak-anak (pedofilia) yang melibatkan seorang pastor di keuskupannya.
Wartawan VOA, Lisa Bryant melaporkan dari Paris mengenai vonis yang dijatuhkan, segera setelah konferensi puncak mengenai pelecehan seksual yang bersejarah itu berakhir di Vatikan.
Dalam sebuah pernyataannya kepada media tak lama setelah dijatuhi hukuman bersyarat enam bulan penjara, Kardinal Philippe Barbarin mengatakan, ia akan mengajukan pengunduran diri kepada Paus Fransiskus dalam beberapa hari ini. Secara terpisah, Barbarin mengatakan tentang nasib pribadinya, ia ingin mengungkapkan rasa kasihan kepada para korban pelecehan seksual di Keuskupan Lyon.
Barbarin menambahkan, ia akan mendoakan mereka dan keluarganya.
Salah seorang pengacara Barbarin, Jean-Felix Luciani mengatakan kepada radio Perancis, Kardinal akan naik banding atas hukuman itu. Pengadilan mendapati Barbarin bersalah karena gagal melaporkan tuduhan-tuduhan bahwa seorang rohaniwan di keuskupannya, Bernard Preynat, telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki pramuka pada tahun 1980-an hingga ’90-an. Barbarin membantah bahwa ia baru mengetahui tentang pelecehan itu bertahun-tahun setelah itu, dan ia mengikuti instruksi Vatikan pada waktu itu dalam menangani kasus-kasus semacam itu.
Francois Devaux, seorang yang dilecehkan oleh pastor Preynat dan yang kemudian menemukan persatuan para korban, mengatakan kepada wartawan, vonis Barbarin mengirim pesan kuat bahwa tidak ada yang lolos oleh hukum. Ia menyebutnya kemenangan bagi perlindungan anak.
Barbarin merupakan rohaniwan tingkat tinggi yang akan dihukum sehubungan dengan skandal pelecehan seksual di gereja. Seorang pejabat tinggi Vatikan, Kardinal Australia George Pell, baru-baru ini dihukum karena pelecehan seksual. Kedua vonis itu terjadi menyusul pertemuan puncak Paus Franciskus di Vatikan tentang masalah itu bulan lalu.
Sebuah film yang baru-baru ini dirilis di Prancis, berfokus pada skandal pelecehan Lyon yang melibatkan Pastor Preynat, yang akan diadili tahun ini. (ps)