Presiden AS Joe Biden hari Selasa (31/5) bertemu dengan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern di Oval Office, Gedung Putih. Biden mengatakan, ia ingin bertukar pendapat mengenai upaya pemerintahannya untuk melawan ekstremisme dan kekerasan senjata, setelah penembakan massal di Uvalde, Texas dan Buffalo, New York.
Pembicaraan antara Biden dan Ardern berpusat pada perdagangan, kontraterorisme, dan keamanan di Indo-Pasifik. Tetapi kedua pemimpin mempunyai perbedaan pengalaman yang menyolok dalam mendorong langkah penting dalam hal pengawasan senjata.
Ardern berhasil mendorong langkah-langkah pengendalian senjata di negaranya setelah penembakan massal di masjid-masjid oleh seorang supremasi kulit putih di kota Christchurch pada 2019, termasuk larangan senjata semi-otomatis gaya militer, yang menewaskan lebih dari 51 orang.
Biden juga berterima kasih kepada Ardern atas "dukungan bermakna Selandia Baru untuk Ukraina." [ps/ka]