Penampilan Presiden AS Joe Biden pada malam pertama Konvensi Nasional Partai Demokrat disambut meriah. “Terima kasih, Joe! Terima kasih, Joe! Terima kasih, Joe!” gemuruh peserta terdengar di United Center, arena penyelenggaraan konvensi, Senin (19/8) malam.
Di Chicago, Biden mendukung pencalonan Wakil Presiden Kamala Harris. “Ia akan menjadi presiden panutan anak-anak kita. Ia akan menjadi presiden yang dihormati para pemimpin dunia karena ia sendiri kini sudah dihormati. Ia akan menjadi presiden yang bisa kita semua banggakan dan ia akan menjadi presiden bersejarah yang mengubah masa depan Amerika.”
Semula, konvensi akan mengukuhkan Biden sebagai capres Partai Demokrat. Akan tetapi, Juli lalu, Biden mundur dari pencalonan. Pergeseran drastis terjadi saat debat capres pertama dengan mantan Presiden Donald Trump pada akhir Juni, saat Biden sering terbata-bata, sehingga menguatkan kekhawatiran soal usia Biden yang telah 81 tahun.
Lalu terjadi upaya pembunuhan terhadap Trump, yang semakin menguatkan dukungan bagi capres dari Partai Republik tersebut. Selama beberapa pekan, Biden tetap berniat maju, meski sejumlah tokoh partai di balik layar mendesaknya mundur.
Thomas Scwhartz, pakar sejarah presiden AS di Vanderbilt University, mengatakan, “Joe Biden adalah presiden satu periode yang dipaksa mundur oleh para pemimpin Partai Demokrat. Meskipun ia memenangkan pencalonan melalui pemilihan pendahuluan, ia kini diminta untuk memberikan dukungan secara antusias bagi wakil presidennya, Kamala Harris. Tidak perlu (analisis) seorang Sigmund Freud untuk menyadari bahwa perasaannya mungkin sangat campur aduk mengenai hal ini.”
Selain memberi dukungan bulat kepada Kamala Harris, pidato Joe Biden di hadapan peserta konvensi juga mengangkat sejumlah pencapaian pemerintahan Biden-Harris selama tiga setengah tahun terakhir, termasuk penanggulangan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi yang sebelumnya terjun bebas saat darurat pandemi. Pidatonya membawa tema menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada pemimpin baru.
VOA menemui sejumlah anggota delegasi untuk menanyakan respons mereka terhadap pidato Biden. “Pidatonya indah. Pidatonya sangat bagus, puncak dari pengabdiannya selama bertahun-tahun,” kata Julie Locke, delegasi asal Georgia.
Sementara Jim Cotsa, delegasi asal California mengatakan,“Warisannya kuat dan positif, dan malam ini ia mengatakan kepada rakyat Amerika alasannya mencintai mereka, dan apa saja pengabdiannya selama 50 tahun untuk negara kita, dan rekam jejaknya sungguh luar biasa.”
Di luar konvensi, perubahan paslon Partai Demokrat digunakan untuk memecah belah partai. Mantan Presiden Trump mengebut pergantian ini sebagai kudeta dalam kampanyenya. “Mereka memaksanya (Joe Biden) mundur. Itu adalah kudeta. Kita menyaksikan sebuah kudeta. Itu adalah kudeta pertama yang terjadi dalam sejarah negara kita,” serunya.
Tapi di dalam arena konvensi, Biden kembali mengontraskan Harris, yang seorang mantan jaksa, dengan Trump, yang telah divonis bersalah oleh pengadilan.
“Dan angka kejahatan akan terus menurun ketika kita memilih seorang jaksa untuk bekerja di Oval Office, alih-alih seorang penjahat yang sudah divonis bersalah,” kata Biden, merujuk pada kantor presiden di Gedung Putih.
Kamala Harris dan sejumlah tokoh lain juga berterima kasih kepada Joe Biden atas pengabdiannya. Harris sendiri akan resmi menerima nominasi partai pada Kamis malam, 22 Agustus 2024, waktu setempat. [np/rd/ab/hj]
Forum