Wakil Presiden Amerika Joe Biden menyerukan Senat agar memberikan dengar pendapat yang adil kepada calon hakim Mahkamah Agung yang diajukan Presiden Barack Obama, meskipun fraksi Republik bertekad tidak akan mengukuhkan hakim baru sebelum presiden baru Amerika menjabat.
Biden hari Kamis ini dijadwalkan berbicara di Law Center Universitas Georgetown di Washington DC. Dalam cuplikan pernyataanya, ia mengatakan bahwa semasa ia menjabat anggota senior partai Demokrat di Komite Kehakiman Senat, ia bertanggung jawab atas delapan calon hakim Mahkamah Agung. Ia mengatakan kedelapan orang itu menjalani sidang dengar pendapat di komite tersebut dan voting untuk menentukan persetujuan atau penolakannya.
Ia mengatakan peran Mahkamah Agung adalah untuk menyeragamkan keputusan-keputusan terkait hukum ketatanegaraan sehingga semua negara bagian menggunakan undang-undang yang sama, bukannya apa yang ia sebut sebagai “konstitusi tambal sulam.” Ia mengatakan berdasarkan sistem semacam itu, mereka yang kaya dan memiliki kewenangan akan berkuasa melalui manipulasi perbedaan geografis.
Biden meminta agar Senat mengatasi disfungsinya, bukannya membiarkan disfungsi itu menyebar ke Mahkamah Agung.
Presiden Obama telah mencalonkan Merrick Garland, Hakim Kepala pada pengadilan banding federal di Washington DC, untuk mengisi kekosongan di Mahkamah Agung karena meninggalnya Antonin Scalia bulan lalu.
Pemimpin mayoritas Senat Mitch McConnel, dari fraksi Republik, telah bertekad tidak akan mengadakan sidang dengar pendapat terhadap calon hakim Mahkamah Agung sebelum presiden baru Amerika Serikat menjabat awal tahun depan. [uh/lt]