Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken tetap berharap proposal gencatan senjata masih dapat disetujui oleh Israel dan Hamas.
"Ini akan menjadi cara terbaik, cara tercepat untuk mengakhiri konflik di Gaza, untuk menghentikan kekerasan, untuk meningkatkan bantuan secara besar-besaran, untuk membawa pulang semua orang, termasuk sandera Amerika," kata Blinken dalam sebuah diskusi di Brookings Institute di Washington, Senin pagi (1/7).
Tetapi ia juga menambahkan bahwa “mungkin ada satu orang yang berada ratusan meter di bawah tanah Gaza yang memiliki kekuatan untuk mengambil keputusan, untuk mengatakan iya atau tidak. Dan saat ini dia tidak mengatakan iya (atas proposal itu).”
Rencana gencatan senjata tiga tahap di Gaza juga membebaskan seluruh sandera yang tersisa dengan imbalan pembebasan ratusan warga Palestina yang dipenjara oleh Israel. Hamas bersikeras tidak akan membebaskan sandera yang tersisa kecuali ada gencatan senjata permanen dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.
Israel melancarkan perang setelah kelompok militan Hamas menyerang bagian selatan negara itu pada 7 Oktober 2023 dan menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil. Hamas juga menculik sekitar 250 orang lainnya.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, wilayah yang dikelola Hamas, mengatakan serangkaian serangan balasan Israel lewat darat dan laut telah menewaskan sedikitnya 37.600 warga Palestina di Gaza.
Kecaman internasional kian meluas terhadap serangan ofensif militer Israel ketika warga Palestina menghadapi kelaparan akut. Perang selama hampir sepuluh bulan ini telah memutuskan arus masuk makanan, obat-obatan dan kebutuhan dasar ke Gaza, yang kini sepenuhnya tergantung pada bantuan kemanusiaan.
Pengadilan tertinggi PBB telah menyimpulkan “risiko genosida merupakan hal yang masuk akal” di Gaza. Israel menyangkal tuduhan ini. [em/ns]
Forum