Seorang saksi mengatakan kepada VOA para militan itu membunuh tujuh dari ke-20 sandera itu dan membuang mayat-mayatnya di perbatasan utara Kamerun dengan Nigeria.
Chetima Ahmidou, kepala sekolah di sebuah sekolah pemerintah di sana, mengatakan saudara laki-lakinya, yang mengemudikan bus itu, ditemukan dengan satu lengan dan satu kakinya telah terpotong. Ia menambahkan militan itu juga membebaskan tiga perempuan lansia tetapi masih menahan 10 sandera, termasuk delapan perempuan berusia 11-14 tahun.
Pejabat pemerintah Kamerun mengkonfirmasi pembuangan mayat-mayat itu, tetapi masih belum mengetahui total jumlah korban.
Kamerun adalah satu dari tiga negara yang tentaranya berperang melawan Boko Haram dalam seminggu ini, bersama tentara Niger dan Chad.
Ketiga negara itu serta Nigeria dan Benin sedang membentuk pasukan regional yang terdiri dari 8.700 tentara untuk menumpas Boko Haram. Kelompok ekstremis itu, yang ingin memberlakukan hukum Islam, telah membunuh ribuan orang sejak memberontak tahun 2009 dan menguasai sejumlah kota di Nigeria utara.
Pemimpin Boko Haram, Abubakar Shekau, bertekad akan mengalahkan pasukan regional itu. Dalam video di YouTube hari Senin, ia mengatakan pasukan itu terlalu kecil dan Boko Haram mampu membunuh satu per satu tentaranya.
