Kamerun menyatakan Boko Haram telah melakukan penculikan-penculikan di daerah-daerah yang sulit dicapai dekat perbatasan dengan Nigeria. Namun negara di Afrika Tengah itu telah menolak imbauan untuk menyatakan keadaan darurat di daerah-daerah yang terimbas.
Menteri Pertahanan Kamerun Edgard Alain Mebe Ngo'o mengatakan kepada parlemen bahwa kelompok teror Boko Haram dari Nigeria masih aktif melakukan kekejaman meskipun mereka belum berhasil melakukan serangan besar di wilayah Kamerun selama lebih dari dua bulan.
Ia mengatakan karena serangan-serangan berskala kecil terus-menerus, penyanderaan, penculikan dan pembunuhan, ia telah mengunjungi desa-desa di Kamerun utara untuk memberikan jaminan kepada para pejabat lokal dan para pemimpin tradisional bahwa ketidakmampuan Boko Haram untuk melakukan serangan berskala besar merupakan indikasi mereka sekarang lemah dan serangan-serangan mereka hanya merupakan upaya terakhir sebelum menemui ajal.
Mebe Ngo'o mengatakan meskipun serangan-serangan itu dilakukan terus-menerus, Presiden Kamerun Paul Biya belum merasa perlu untuk menyatakan keadaan darurat di daerah-daerah terpencil di mana Boko Haram telah beroperasi.
Ia mengatakan presiden Kamerun belum melihat kebutuhan untuk menyatakan keadaan darurat di Kamerun utara, tetapi telah memutuskan untuk meningkatkan jumlah pasukan sehingga tidak sejengkal pun wilayah Kamerun diduduki oleh musuh.
Joseph Mbah Ndam, wakil ketua majelis nasional Kamerun, mengatakan telah terjadi proliferasi senjata yang meluas di daerah itu. Dia mengatakan, para pejabat Kamerun harus menyelidiki asal-usul senjata yang tersebar itu.
“Kita semua tahu fakta bahwa ketika senjata ditembakkan, selongsong peluru jatuh ke tanah dan saya telah menyaksikan banyak petugas keamanan kita memungut banyak selongsong, dan dari selongsong-selongsong itu kita bisa menentukan siapa yang menembakkan peluru-peluru itu," katanya. "Jadi, mengapa Anda tidak memberikan informasi keamanan yang konkrit."
Minggu ini, Kamerun mengatakan bahwa meskipun telah terjadi penurunan jumlah serangan-serangan mematikan, para petarung Boko Haram telah merampok makanan dan ternak dari para petani dan peternak sapi di perbatasannya dengan Nigeria, dan sebagian besar produsen makanan pindah ke daerah-daerah yang lebih aman, jauh dari perbatasan.
Serangan besar terakhir oleh Boko Haram di wilayah Kamerun terjadi pada tanggal 10 Januari di Fotokol. Tiga ratus penyerang menyerbu sebuah pangkalan militer dan konfrontasi dengan tentara menewaskan 500 orang.