Ledakan itu mencerminkan rapuhnya pengamanan di Libya, dimana banyak milisi bersenjata berkeliaran, banyak diantaranya didominasi militan Islam, dan pemerintah pusat terlalu lemah untuk mengekang mereka.
Kekerasan terutama parah di Benghazi, dimana sering terjadi pembunuhan pejabat dan serangan terhadap fasilitas diplomatik, termasuk serangan 11 September 2012 terhadap konsulat Amerika Serikat yang menewaskan duta besar dan tiga warga Amerika lain.
Serangan terbaru ini terjadi setelah akhir pekan lalu satuan khusus Amerika menciduk seorang tersangka tokoh al-Qaida di Tripoli, dan menyekapnya di sebuah kapal perang. Banyak militan Islam marah atas pencidukan itu, dan menuduh pemerintah Libya terlibat.
Hari Kamis kawanan bersenjata menculik perdana menteri Libya, tetapi beberapa jam kemudian membebaskannya.
Kekerasan terutama parah di Benghazi, dimana sering terjadi pembunuhan pejabat dan serangan terhadap fasilitas diplomatik, termasuk serangan 11 September 2012 terhadap konsulat Amerika Serikat yang menewaskan duta besar dan tiga warga Amerika lain.
Serangan terbaru ini terjadi setelah akhir pekan lalu satuan khusus Amerika menciduk seorang tersangka tokoh al-Qaida di Tripoli, dan menyekapnya di sebuah kapal perang. Banyak militan Islam marah atas pencidukan itu, dan menuduh pemerintah Libya terlibat.
Hari Kamis kawanan bersenjata menculik perdana menteri Libya, tetapi beberapa jam kemudian membebaskannya.