Tautan-tautan Akses

Borrell: Uni Eropa Tidak Akan Akui Hasil Pemilu Venezuela Sampai Semua Suara Dihitung


Aksi unjuk rasa di Maracaibo, Venezuela, dengan membawa bendera nasional Venezuela, memprotes hasil pemilu yang memberikan masa jabatan ketiga kepada Presiden Venezuela Nicolas Maduro, 30 Juli 2024. (Isaac Urrutia/REUTERS)
Aksi unjuk rasa di Maracaibo, Venezuela, dengan membawa bendera nasional Venezuela, memprotes hasil pemilu yang memberikan masa jabatan ketiga kepada Presiden Venezuela Nicolas Maduro, 30 Juli 2024. (Isaac Urrutia/REUTERS)

Di tengah-tengah keprihatinan internasional mengenai hasil pemilu Venezuela, Uni Eropa, Rabu (31/7) mengatakan tidak akan mengakui hasil pemilu itu sampai semua suara dihitung dan berkas-berkas perhitungan tersedia. Sementara itu, Presiden Venezuela Nicolas Maduro bertekad untuk menangkap para pemimpin oposisi yang menentang hasil pemilu yang menurutnya telah dimenangkannya tersebut.

Dewan Pemilihan Umum Nasional Venezuela, Minggu (28/7) mengatakan bahwa Presiden Nicolas Maduro telah memenangkan masa jabatan ketiga dengan 51 persen suara, untuk memperpanjang seperempat abad pemerintahan sosialis, meskipun jajak pendapat menunjukkan kemenangan bagi pihak oposisi.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell, Rabu (31/7) mengatakan bahwa komisi pemilihan umum telah mengumumkan hasil pemungutan suara berdasarkan 80 persen surat suara yang telah dihitung, sementara pihak oposisi Venezuela sebelumnya mempublikasikan hasil yang sangat berbeda.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell berbicara dengan wartawan di gedung Dewan Eropa di Brussels, Senin, 22 Juli 2024. (Geert Vanden Wijngaert/AP)
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell berbicara dengan wartawan di gedung Dewan Eropa di Brussels, Senin, 22 Juli 2024. (Geert Vanden Wijngaert/AP)

“Mereka hanya mengumumkan hasil dari 80 persen suara. Dan tanpa menyediakan sumber sistem apa pun yang memungkinkan verifikasi hasil ini, dan dengan hasil yang parsial dan tidak dapat diverifikasi ini, mereka langsung menyatakan Nicolas Maduro sebagai pemenang pemilu,” jelasnya.

Para anggota blok 27 negara itu akan memutuskan langkah selanjutnya hanya setelah hasil lengkap tersedia, tambahnya.

Sementara itu di Venezuela, Presiden Nicolás Maduro, pada hari Selasa bertekad untuk menahan para pemimpin oposisi ketika demonstrasi berlanjut terkait hasil pemilu yang disengketakan di negara itu.

Dari balkon di istana kepresidenan, Maduro berpidato di hadapan para pendukungnya yang menuntut penahanan pemimpin oposisi Maria Corina Machado.

“Saya katakan kepada mereka, kita sudah menahan diri, kita akan membongkar dan menangkap mereka semua dan kita akan menang, kembali menang,” serunya.

Presiden Nicolas Maduro berpidato di hadapan para pendukungnya dari istana kepresidenan di Caracas, Venezuela, Selasa, 30 Juli 2024. (Fernando Vergara/AP)
Presiden Nicolas Maduro berpidato di hadapan para pendukungnya dari istana kepresidenan di Caracas, Venezuela, Selasa, 30 Juli 2024. (Fernando Vergara/AP)

Venezuela pada hari Selasa tegang karena Maduro dan koalisi oposisi utama negara tersebut sama-sama mengklaim bahwa mereka telah memenangkan pemilihan presiden pada hari Minggu.

Machado berunjuk rasa dengan ribuan pendukungnya di Caracas timur dan meminta Dewan Pemilu Nasional untuk merilis lembar penghitungan suara yang dihasilkan oleh setiap daerah pemilihan setelah pemungutan suara ditutup.

Dewan pemilu belum merilis hasil apapun di tingkat TPS, yang berasal dari lembar-lembar penghitungan yang dicetak oleh lebih dari 30.000 mesin pemungutan suara elektronik setelah pemungutan suara ditutup.

Dewan ini tidak berkewajiban untuk melakukannya, namun pada pemilu-pemilu sebelumnya, dewan ini telah mempublikasikan hasil penghitungan suara secara online dalam hitungan jam. [my/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG