Tautan-tautan Akses

Panama Perkirakan Lonjakan Migran Venezuela setelah Sengketa Pemilu


Presiden terpilih Panama Jose Raul Mulino berbincang dengan seorang migran Venezuela (kiri) dan migran lainnya di sebuah kamp setelah mereka menyeberangi Celah Darien dari Kolombia, di Lajas Blancas, Panama, 28 Juni 2024. (Foto: Matias Delacroix/AP Photo)
Presiden terpilih Panama Jose Raul Mulino berbincang dengan seorang migran Venezuela (kiri) dan migran lainnya di sebuah kamp setelah mereka menyeberangi Celah Darien dari Kolombia, di Lajas Blancas, Panama, 28 Juni 2024. (Foto: Matias Delacroix/AP Photo)

Presiden Panama pada Senin (29/7) memperkirakan akan terjadi lonjakan jumlah migran Venezuela yang akan menuju Amerika Serikat (AS) dan menempuh perjalanan berbahaya melalui hutan dari Amerika Selatan setelah sengketa pemilu di negara mereka.

“Saya pikir, dan saya harap saya salah, bahwa arus warga Venezuela akan meningkat karena alasan yang jelas,” kata Jose Raul Mulino dalam konferensi pers.

“Kita harus membuat keputusan yang diperlukan untuk melindungi nyawa mereka...dan memberikan jalur yang dipercepat bagi orang-orang yang ingin berimigrasi ke Amerika Serikat,” tambahnya.

Celah Darien antara Kolombia dan Panama telah menjadi koridor utama bagi warga Venezuela dan migran lainnya yang melakukan perjalanan darat dari Amerika Selatan ke Amerika Serikat.

Meskipun medan yang berbahaya dan geng kriminal yang kejam, lebih dari setengah juta migran tidak berdokumen menumpuh perjalanan melalui Celah Darien tahun lalu.

Sepanjang tahun ini, lebih dari 200 ribu orang telah melakukan perjalanan lewat celah itu, sebagian besar warga Venezuela, menurut otoritas Panama.

Mulino berjanji selama kampanye pemilihannya untuk mendeportasi migran dan menutup rute utama di negaranya.

Setelah menjabat pada 1 Juli, pengacara konservatif itu menandatangani perjanjian dengan Washington yang menjanjikan pendanaan AS sebesar $6 juta untuk memulangkan migran tak berdokumen dari Panama.

Mulino kemudian tampak melunakkan nada bicaranya, dengan mengatakan, “Kita tidak dapat memulangkan migran secara paksa.”

Panama mengumumkan akan menarik diplomatnya dari Venezuela dan menangguhkan hubungan diplomatik setelah Presiden Nicolas Maduro menyatakan kemenangan dalam pemilihan Minggu (28/7), yang dibantah oleh pihak oposisi yang mengeklaim telah terjadi kecurangan. [lt/ns]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG