Otoritas pemilihan umum Venezuela menyatakan, Senin (29/7), bahwa Nicolas Maduro sebagai pemenang dalam pemilihan presiden, di tengah pemilu yang kontroversial.
Presiden Dewan Pemilihan Nasional, Elvis Amoroso, menyerahkan surat kepercayaan kepada Maduro, untuk pemilihannya kembali sebagai presiden untuk masa jabatan 2025-2031.
“Saya menerima surat kepercayaan konstitusional dan sah ini, dari otoritas pemilu Venezuela. Otoritas kedaulatan Venezuela telah mengeluarkan keputusannya, yang saya terima dengan rendah hati,” kata Maduro.
Pada Senin tengah malam, otoritas pemilihan nasional mengumumkan bahwa Maduro telah memenangkan masa jabatan ketiga dengan 51 persen suara—hasil yang akan memperpanjang pemerintahan sosialis selama seperempat abad.
Namun jajak pendapat di luar TPS secara independen, menunjukkan kemenangan besar oposisi setelah dukungan antusias untuk Gonzalez dan pemimpin oposisi Maria Corina Machado selama kampanye.
Gonzalez menang 70 persen, kata Machado, yang dilarang memegang jabatan publik dalam keputusan yang menurutnya tidak adil.
Maduro telah memimpin di tengah kejatuhan ekonomi, migrasi sekitar sepertiga populasi, dan kemerosotan tajam dalam hubungan diplomatik, ditambah dengan sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, dan negara-negara lain yang telah melumpuhkan industri minyak yang tengah mencoba bertahan. [ns/lt]
Forum