Badan Urusan Logistik (Bulog) telah mencapai 'persetujuan prinsipil' untuk mengimpor tambahan 70.000 ton daging kerbau dari India tahun ini, menurut direktur pengadaan Bulog, Wahyu, Jumat (2/9).
Ia mengacu pada diskusi dengan menteri perdagangan dan pertanian.
"Secara prinsip mereka sepakat. Kami akan membahas rincian-rinciannya hari ini," ujar Wahyu kepada wartawan.
Kesepakatan tersebut akan membuat impor daging kerbau total dari Indonesia mencapai 80.000 ton tahun 2016, tambahnya.
Impor daging kerbau bertujuan untuk membantu menstabilkan harga daging yang telah naik akibat pembatasan impor daging sapi dan ternak.
"Impor daging kerbau memberikan alternatif daging yang lebih murah, sehat dan halal untuk masyarakat," ujar kepala Bulog Djarot Kusumayakti kepada wartawan.
Menurut data Kementerian Perdagangan, harga daging sapi sekarang ini sekitar Rp 115.000 per kilogram. Bulog menjual daging kerbau Rp 65.000 per kilogram pada tingkat konsumen.
Presiden Joko Widodo mengatakan sebelumnya tahun ini bahwa ia ingin harga daging sapi segar mencapai sekitar Rp 80.000 per kilogram.
Indonesia mengimpor hampir seluruh ternak dari Australia, sebuah perdagangan yang bernilai hampir Rp 7,9 triliun dalam tahun fiskal yang lalu.
Pemerintah mendorong para importir untuk mulai mengembangbiakkan ternak mereka sendiri sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi ketergantungan akan impor.
Tahun lalu, pemerintah harus memusnahkan jutaan ayam untuk melonggarkan pasokan dan mengeluarkan lebih banyak izin impor ternak untuk menurunkan harga daging sapi.
Bulog juga akan mengimpor 260 ton gula mentah, "sebagian besar dari Brazil," ujar kepala Bulog Djarot Kusumayakti kepada wartawan.
Bulan Juni, pemerintah mengatakan akan mengontrol impor gandum yang telah melonjak setelah impor jagung dibatasi tahun ini. [hd]
