Tim pakar PBB yang memantau sanksi terhadap Mali memperingatkan bahwa negara di Afrika barat itu bersama tetangganya ‘menghadapi ancaman teroris yang semakin meningkat’ terutama di kawasan perbatasan antara Burkina Faso, Mali dan Niger.
Laporan sementara tim pakar mengatakan kelompok yang menamakan diri cabang resmi al-Qaida di Mali dan kelompok militan negara Islam ISIS di wilayah Sahara Raya telah memaklumkan bahwa ‘kelompok jihadis itu bekerjasama’ dalam memerangi pasukan baru Afrika yang berkekuatan 5.000 orang yang ditugasi memerangi ekstremis di kawasan Sahel.
Laporan pakar itu diperoleh Associated Press hari Jumat (2/3), pada hari sama ekstremis menembaki Kedutaan Perancis dan markas besar tentara di ibukota Burkina Faso. Pemerintah setempat mengatakan sedikitnya 7 anggota tentara dan 8 militan tewas.
Ancaman jihadis situ dikemukakan dalam sebuah laporan berpusat pada pelaksanaan Perjanjian Damai Mali tahun 2015. [as]