Lantai bursa New York (NYSE) kembali dibuka hari Selasa (26/5), langkah simbolis besar menuju pemulihan ekonomi, dan harga-harga saham melonjak pada bel pembukaan, sementara angka kematian resmi akibat virus corona di Amerika menembus 100.000, perkiraan yang menurut Presiden Donald Trump tidak akan pernah terjadi.
NYSE di kota New York dibuka kembali setelah tutup dua bulan. Kini, jumlah orang di lantai bursa dikurangi guna menerapkan jarak fisik dua meter dan mereka harus mengenakan masker. Siapa saja yang memasuki NYSE akan diperiksa suhu tubuhnya dan diminta tidak naik angkutan umum.
Gubernur New York Andrew Cuomo menandai pembukaan bursa dengan membunyikan bel untuk memulai perdagangan. Ia mengatakan, "Bursa saham tidak dibuka seperti sebelumnya. Mereka dibuka kembali dengan lebih cerdas."
Indeks saham melonjak dalam perdagangan pagi, mendorong S&P 500 naik ke level tertinggi dalam dua setengah bulan sehingga menumbuhkan harapan bagi pemulihan ekonomi. Indeks S&P 500 naik 2%, sedangkan indeks rata-rata saham industri Dow Jones naik lebih dari 660 poin, atau 2,7%.[ka/jm]