Perusahaan Noble mengumumkan penemuan itu awal tahun ini pada blok 12, sekitar 180 km dari lepas pantai, dan pemerintah Cyprus memutuskan untuk melanjutkan pengeboran itu meskipun ada keberatan yang kuat dari Turki.
Presiden Demetris Christofias, yang menghadapi tekanan kuat untuk mundur pada musim panas lalu akibat ledakan amunisi yang merusak pembangkit listrik penting didekatnya, mengumumkan hal itu secara langsung di televisi hari Rabu.
Data awal yang muncul dari eksplorasi dan evaluasi pengeboran itu, menandakan keberadaan cadangan gas alam antara 140 miliar meter kubik hingga 224 miliar meter kubik.
Kantor berita AFP melaporkan meskipun jumlah itu kurang dari perkiraan pemerintah sebelumnya, yaitu sekitar 283 miliar meter kubik, perkiraan terbaru itu, jika benar, bisa memenuhi kebutuhan gas negara pulau itu selama puluhan tahun.
Presiden Christofias mengatakan “pemanfaatan gas alam bisa menjadi solusi bagi masalah yang dihadapi Cyprus, yang bisa mengakhiri pendudukan tidak sah, menyatukan negara itu…dan memulihkan HAM dan kebebasan rakyat Cyprus, termasuk warga Cyprus keturunan Yunani dan Turki.
Cyprus telah terpecah sejak tahun 1974, ketika pasukan Turki menduduki dan menguasai bagian utara pulau itu menyusul kudeta yang dirancang Yunani untuk menyatukan Cyprus dan Yunani.
Berbeda dengan keseluruhan komunitas internasional, Turki tidak mengakui pemerintahan Cyprus.
Perusahaan Noble memenangkan tender eksplorasi pertambangan minyak di Cyprus tahun 2008. Sejak itu Turki sudah memprotes keras upaya pencarian minyak dan gas alam lepas pantai dan menyebut kegiatan itu “tidak sah”
Sebelumnya, Presiden Christofias mengatakan penemuan gas itu akan menjadi alat yang akan mendamaikan kawasan itu.