Kamerun telah menutup bagian-bagian daerahnya di sisi sungai yang panjang yang menjadi perbatasannya dengan Nigeria dan memberlakukan larangan melakukan perjalanan dari senja sampai fajar untuk menghentikan serangan teror kelompok militan Boko Haram. Para Gubernur yang daerahnya berbatasan dengan Nigeria telah mengusir sekitar 200 orang Chad dan menangkap ratusan orang yang dikatakan bersimpati pada Boko Haram.
Gubernur Bernard Okalia Bilai dari Kamerun barat daya mengatakan kawasan perbatasan yang dibawahnya ditutup supaya teroris Boko Haram tidak menggunakan sungai sepanjang 300 kilometer yang menjadi perbatasan dengan Nigeria untuk merencanakan serangan.
Gubernur Bilai mengatakan banyak pengusaha mengimpor dan mengekspor barang antar negara tetangga dari daerah teroris beroperasi.
"Kami telah memutuskan bahwa tidak ada lalu lintas pada malam hari. Semua kapal besar dan kecil dari dan ke Nigeria harus datang pada siang hari , dan semua sungai kecil yang tidak dapat diawasi harus ditutupbagi lalu lintas,” ujar Bilai.
Gubernur mengatakan Pos pemeriksaan telah didirikan di pintu masuk dan keluar yang telah ditetapkan di mana semua penumpang kapal dan barang diperiksa. Pemerintah mengatakan 80 persen dari barang yang dijual di barat daya dan utara Kamerun diimpor dari Nigeria.
Pengusaha Embola Serge tidak menyukai tindakan ketat itu, dan mengatakan, keputusan untuk melarang lalu lintas bebas akan melumpuhkan ekonomi kedua negara dan menyulitkan pedagang mencari biaya hidup.
Serge mengatakan, dia pikir pemerintah Kamerun mempunyai cara lain untuk melawan Boko Haram tanpa menghambat kebebasan rakyat dan menghentikan kegiatan ekonomi. Dia mengatakan, dengan membatasi perdagangan sungai, Kamerun telah mematikan perdagangan dengan Nigeria.
Pihak berwenhang di sepanjang perbatasan utara Kamerun dengan Nigeria telah mengusir sekitar 3.000 warga Nigeria dan 200 orang Chad sebagai bagian dari perang melawan kelompok teroris Boko Haram. Sejak empat ledakan bom bunuh diri yang diduga dilakukan Boko Haram dilaporkan di negara itu bulan lalu, ratusan orang yang dituduh bekerja sama dengan teroris tersebut telah ditangkap.