Hakim Perancis mengenakan tuduhan perkosaan terhadap seorang cendekiawan Islam terkenal Swiss, Tariq Ramadan, Jumat (2/2) dan memerintahkannya tetap dalam tahanan setelah dua orang perempuan mengaku tahun lalu ulama tersebut memperkosa mereka di kamar hotel tahun 2009 dan 2012, kata sumber kehakiman.
Ramadan, yang ditahan di Paris hari Rabu dalam penyelidikan awal, diberitahu bahwa ia adalah sasaran penyelidikan yang menurut hakim akan menentukan apakah Ramadan akan diadili.
Theolog kelahiran Swiss yang membantah tuduhan tersebut, mengambil cuti dari pekerjaan mengajar di Universitas Oxford awal November, setelah dua keluhan perkosaan dan laporan tuduhan serupa di Swiss.
Ramadan, cucu pendiri Ikhwanul Muslim Mesir, Hassan el-Banna itu, telah lama sebagai tokoh yang sering menimbulkan pertentangan. Para pengkritik mengklaim ia sering bermuka dua, dengan menyembunyikan Islam politis di belakang ucapan-ucapan yang menyatukan. Ia pernah dilarang untuk sementara memasuki Amerika Serikat pada masa pemerintahan George W. Bush, larangan yang kemudian dicabut oleh mantan Presiden Barack Obama.
Aktivis Perancis yang juga mantan Salafist, Henda Ayari, mengajukan keluhan kepada polisi Oktober lalu yang menuduh Ramadan memperkosanya dengan brutal di kamar hotel tahun 2012. Beberapa hari kemudian, seorang perempuan Perancis penyandang cacat yang tidak disebut namanya mengajukan pengaduan serupa.
Di negara tetangga, Swiss, satu surat kabar Jenewa melaporkan empat perempuan muda mengatakan mereka pernah berhubungan seksual dengan Ramadan ketika mereka di bawah umur, dan ketika Ramadan mengajar di sekolah mereka. Media melaporkan satu lagi klaim perkosaan di Belgia. [gp]