China menyatakan lebih dari 20 ribu orang dari negara tetangganya, Myanmar, telah melarikan diri melintasi perbatasan ke China setelah kekerasan berbulan-bulan antara kelompok-kelompok etnis pemberontak dan pasukan pemerintah, termasuk pertempuran pekan ini yang menewaskan sedikitnya 30 orang.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Geng Shuang, Kamis (9/3) mengatakan bahwa China mengecam pertempuran di Myanmar Utara dan menyerukan gencatan senjata segera.
Geng mengatakan pihak berwenang China di daerah perbatasan telah menawarkan tempat berlindung dan bantuan untuk para pengungsi dari Myanmar.
Pekan ini, pemerintah Myanmar menyatakan sedikitnya 30 orang tewas dalam pertempuran yang dipicu oleh serangan menjelang subuh oleh sebuah kelompok etnis yang memberontak. Disebutkan bahwa serangan terhadap kota Laukkai yang dikuasai pemerintah itu menewaskan lima polisi dan lima warga sipil. [uh/ab]
