Australia mengatakan, Senin (24/5), seorang warga negaranya yang bernama Yang Hengjun akan diadili oleh pengadilan China atas tuduhan spionase, Kamis mendatang, di tengah memburuknya hubungan antara kedua negara.
Yang telah ditahan sejak tiba di China pada Januari 2019. Penulis itu tidak memiliki akses ke keluarga dan hanya memiliki kontak terbatas dengan perwakilan hukumnya, menurut Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne.
“Meskipun ada permintaan berulang dari para pejabat Australia, pihak berwenang China tidak memberikan penjelasan atau bukti apa pun atas dakwaan yang dihadapi Dr. Yang," katanya dalam sebuah pernyataan.
Seiring memburuknya hubungan dengan China, Beijing telah memblokir ekspor Australia termasuk daging sapi, anggur, batu bara, lobster, kayu, dan jelai. Namun, ekspor paling menguntungkan Australia, bijih besi, masih diburu perusahaan-perusahaan baja China.
Payne mengatakan para pejabat Australia telah diminta untuk mengajukan permohonan akses ke Yang melalui proses yang tertutup dan tidak jelas. “Sesuai standar mendasar keadilan, dan sesuai dengan norma transparansi internasional, akses ke persidangan untuk pengamat seharusnya diberikan, '' katanya.
Seorang teman dekat keluarga Yang, Feng Chongyi, menggambarkan kasus terhadap Yang bermotif politik, dan pengadilan terhadapnya tidak mungkin berlangsung adil.
“Mengingat tekad Beijing untuk menghukumnya dan hubungan buruk saat ini antara Australia dan China, saya sangat khawatir bahwa hukuman yang kelak dihadapi Yang akan berat, '' kata Feng. [ab/uh]