Kamboja dan China, Kamis (11/1), menandatangani hampir 20 kesepakatan bernilai beberapa miliar dolar untuk membangun infrastruktur, pertanian dan layanan kesehatan di negara miskin di Asia Tenggara itu.
Kesepakatan-kesepakatan bersama itu ditandatangani pada pertemuan antara PM Kamboja Hun Sen dan sejawatnya dari China, Li Keqiang. Li memimpin sebuah delegasi pejabat tinggi dalam kunjungan resmi sehari penuh, Kamis (11/1), ke Kamboja.
Di antara kesepakatan itu, China yang merupakan sekutu erat Kamboja, akan membantu pembangunan sebuah bandar udara baru di ibukota, Phnom Penh, dan jalan bebas hambatan sepanjang lebih dari 200 kilometer yang menghubungkan Phnom Penh dengan kota wisata Sihanoukville.
Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Sun Chanthol mengatakan kepada Associated Press, usai penandatanganan, China akan menanamkan modal sebesar 2 miliar dolar untuk jalan tersebut. Ia mengatakan, proyek itu akan dimulai tahun ini, dan akan membutuhkan waktu sedikitnya 44 bulan.
China adalah sekutu kunci dan mitra ekonomi Kamboja. China telah memberi bantuan dan investasi bernilai jutaan dolar bagi Kamboja selama 10 tahun terakhir. China bahkan memberi status bebas tariff bagi ratusan produk dagang Kamboja dan sempat menghapus tunggakan utangnya.
Sebagai balas budi, Kamboja mendukung China di forum-forum internasional, termasuk saat Beijing bertikai dengan sejumlah negara di Asia Tenggara menyangkut wilayah perairan di Laut Cina Selatan. [ab/uh]