China mengatakan pada Kamis (16/1) bahwa pihaknya akan menyelidiki ekspor cip Amerika yang disebut cip “matang”, yang digunakan dalam segala hal mulai dari mobil hingga peralatan rumah tangga. Alasan penyelidikan itu karena kekhawatiran tentang dugaan dumping dan subsidi.
“Perusahaan-perusahaan telah mengekspor produk cip proses matang ke China dengan harga rendah, sehingga merugikan kepentingan sah industri dalam negeri,” kata Kementerian Perdagangan Beijing dalam sebuah pernyataan.
Beijing mengatakan perusahaan-perusahaan dalam negeri menuduh pemerintahan Presiden Amerika Joe Biden telah "memberikan subsidi besar kepada sektor cip, sehingga memberi perusahaan-perusahaan Amerika keunggulan kompetitif yang tidak adil".
“Kekhawatiran industri dalam negeri China beralasan, dan mereka berhak meminta penyelidikan penyelesaian perdagangan,” kata juru bicara kementerian.
Beijing tidak mengatakan kapan penyelidikan itu akan diluncurkan, atau berapa lama waktu yang dibutuhkan.
Namun peluncuran penyelidikan itu dilakukan sehari setelah Amerika Serikat mengumumkan kontrol ekspor lebih lanjut terhadap semikonduktor komputasi canggih, sehingga meningkatkan persyaratan uji tuntas bagi dunia usaha dalam upaya mencegah pengalihan teknologi ke China meskipun ada pembatasan.
Langkah ini juga dilakukan setelah para pejabat Amerika mengumumkan pembatasan baru terhadap ekspor cip kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), yang berupaya mempersulit Beijing untuk mengakses teknologi canggih tersebut.
Penyelidikan pada Kamis berfokus pada ekspor semikonduktor “matang” Amerika Serikat, yang juga dikenal sebagai cip “warisan”.
Meskipun chip mutakhir biasanya digunakan dalam teknologi penting dengan penggunaan militer dan pertahanan yang sensitif, cip “warisan” digunakan dalam barang-barang rumah tangga seperti broadband dan perangkat medis, menurut wadah pemikir CSIS. [ft/es]
Forum