Tautan-tautan Akses

Laporan: China Berhasil Tanggulangi Kabut Polusi, Akan Tingkatkan Upaya Lebih Lanjut


Pedestrians cross a road amid smog on a polluted day in Nanjing, Jiangsu province, China, Jan. 30, 2018.
Pedestrians cross a road amid smog on a polluted day in Nanjing, Jiangsu province, China, Jan. 30, 2018.

Provinsi Jiangsu, China bagian timur akan meningkatkan upayanya menanggulangi polusi dan fokus pada “pembangunan berkualitas tinggi” setelah terjadi lonjakan kabut polusi di awal tahun, berdasarkan laporan China Daily, yang mengutip gubernur provinsi tersebut.

Provinsi Jiangsu adalah bagian utama dari pusat manufaktur delta sungai Yangtze. Konsentrasi dari partikel-partikel kabut polusi yang dapat terhirup ke dalam pernafasan yang dikenal sebagai PM2.5 melonjak 20 persen di kawasan tersebut pada bulan Januari.

Pusat industri berat utama di Jiangsu, Xuzhou, juga dinobatkan sebagai kota di China yang paling diliputi oleh kabut polusi pada bulan Desember 2017, setelah kampanye musim dingin untuk menekan emisi di China utara berhasil menekan konsentrasi PM2.5 di zona-zona yang secara tradisional acap kali diliputi kabut polusi.

Gubernur Wu Zhanglong berjanji “strategi yang lebih ketat dengan standar yang lebih tinggi” untuk mengendalikan emisi, ujar China Daily.

Meskipun terjadi lonjakan di bulan Januari, konsentrasi PM2.5 rata-rata di provinsi tersebut berhasil ditekan dari 73 mikrogram menjadi 49 mikrogram tahun lalu, imbuh laporan itu.

Akhir bulan lalu, pejabat kementrian lingkungan mendesak kawasan-kawasan di delta sungai Yangtze dan di tempat lainnya untuk bertanggung jawab atas masalah kualitas udara yang mereka hasilkan.

The Energy Policy Institute at the University of Chicago (EPIC), menyatakan dalam sebuah laporan pekan ini bahwa China berhasil menanggulangi polusi setelah berhasil menekan konsentrasi rata-rata PM2.5 sebesar 32 persen hanya dalam jangka waktu empat tahun.

“Bukti-bukti yang ada dari data pemantauan kami mengindikasikan polusi telah berkurang di hampir ke seluruahan kawasan,” ujar Michael Greenstone, direktur EPIC. “Kami memperkirakan hanya 4 persen dari 900 juta penduduk yang diliput oleh jejaring pemantauan menyaksikan adanya peningkatan polusi di prefektur antara tahun 2013 dan 2017,” imbuhnya. [ww]

XS
SM
MD
LG