Pihak berwenang di kawasan Xinjiang yang dilanda kekerasan menawarkan imbalan uang tunai dan tunjangan lain untuk pernikahan campuran antara mereka yang berasal dari kelompok-kelompok etnis minoritas dan mereka yang berasal dari kelompok etnis mayoritas Han.
Global Times yang dijalankan Partai Komunis melaporkan hari Rabu (3/9), bahwa kebijakan itu dimaksudkan untuk mempromosikan persatuan etnis di Xinjiang, di mana kelompok minoritas Uighur sudah lama mengeluhkan kebijakan-kebijakan yang mendukung Han.
Surat kabar itu mengatakan, setiap pasangan perkawinan campuran di kabupaten Qiemo akan menerima imbalan 1.600 dolar per tahun selama lima tahun. Keluarga hasil perkawinan campuran juga akan mendapat tunjangan kesehatan, perumahan, pendidikan dan pekerjaan.
Insentif-insentif ini dipandang banyak warga Uighur secara bertahap menghancurkan kebudayaan tradisional mereka, dan menggantinya dengan kebudayaan tradisional Han.