Tautan-tautan Akses

Taiwan Dikritik China Usai Lobi Legislator Australia Soal Pakta Perdagangan Regional


Zhu Fenglian, juru bicara Kantor Urusan Taiwan, saat memberi keterangan pers di Beijing, China, 27 November 2019. (Foto: Stringer/Reuters)
Zhu Fenglian, juru bicara Kantor Urusan Taiwan, saat memberi keterangan pers di Beijing, China, 27 November 2019. (Foto: Stringer/Reuters)

China mengkritik Taiwan pada Rabu (27/9) setelah pulau yang mempunyai pemerintahan sendiri itu melakukan lobi untuk meminta dukungan anggota parlemen Australia dalam bergabung dengan pakta perdagangan regional.

“Upaya Partai Progresif Demokratik untuk mencapai kemerdekaan atas nama ekonomi dan perdagangan tidak akan berhasil,” kata Zhu Fenglian, juru bicara Kantor Urusan Taiwan, pada konferensi pers di Beijing pada Rabu (27/9) pagi.

Komentar tersebut disampaikan setelah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen meminta anggota parlemen Australia untuk mendukung upayanya untuk bergabung dengan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership/CPTPP) dalam pertemuan dengan delegasi enam anggota parlemen Australia, menurut Kantor Kepresidenan Taiwan.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyambut pada legislator Australia di Taipei, Taiwan, 26 September 2023. (Foto: Taiwan Presidential Office via AP)
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyambut pada legislator Australia di Taipei, Taiwan, 26 September 2023. (Foto: Taiwan Presidential Office via AP)

Kunjungan ini dilakukan ketika Australia sedang berupaya untuk menyesuaikan kembali hubungannya dengan China, yang sempat tegang dalam beberapa tahun terakhir karena perselisihan mengenai asal usul COVID-19. Sebagai tanggapan, China telah memberlakukan hambatan tarif pada beberapa produk ekspor Australia, termasuk jelai.

Mereka membahas penguatan kerja sama ekonomi dengan Taiwan, khususnya di bidang energi ramah lingkungan. Mereka juga menyatakan minat terhadap industri semikonduktor Taiwan.

China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.

Taiwan, dengan populasi 23 juta jiwa dibandingkan dengan populasi China yang berjumlah 1,4 miliar jiwa, tidak pernah menjadi bagian dari Republik Rakyat China dan meskipun semakin terisolasi secara diplomatik dan diancam secara militer oleh Beijing, Taiwan tetap mempertahankan kehadiran internasionalnya yang terpisah dari China daratan.

Ketika ditanya tentang aktivitas militer China baru-baru ini di sekitar Taiwan dan kekhawatiran Taiwan mengenai China yang akan mengambil alih pulau itu dengan paksa pada masa depan, Zhu mengatakan latihan militer tersebut ditujukan pada pasukan separatis kemerdekaan Taiwan dan akan terus berlanjut jika provokasi terhadap kemerdekaan Taiwan tidak berhenti. [lt/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG