Tautan-tautan Akses

Situasi ‘Tak Terkendali,’ Taiwan Khawatirkan Intensitas Latihan Militer China


Seorang pria menonton siaran berita CCTV yang menunjukkan jet tempur di dekat Taiwan oleh Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), di sebuah pusat perbelanjaan di Beijing, China, 3 Agustus 2022. (Foto: REUTERS/Thomas Petrus)
Seorang pria menonton siaran berita CCTV yang menunjukkan jet tempur di dekat Taiwan oleh Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), di sebuah pusat perbelanjaan di Beijing, China, 3 Agustus 2022. (Foto: REUTERS/Thomas Petrus)

Peningkatan frekuensi aktivitas militer China di sekitar wilayah Taiwan baru-baru ini meningkatkan risiko terjadinya peristiwa yang "tidak terkendali" dan memicu bentrokan yang tidak disengaja, kata Menteri Pertahanan Taiwan pada Sabtu (23/9).

Taiwan mengatakan bahwa dalam dua minggu terakhir terlihat puluhan pesawat tempur, drone, pengebom, dan pesawat lainnya, serta kapal perang dan kapal induk China, Shandong, beroperasi di dekat wilayahnya.

China, yang menganggap Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri, dalam beberapa tahun terakhir menggelar banyak latihan serupa di sekitar pulau tersebut. Aktivitas itu merupakan upaya Beijing untuk menegaskan klaim kedaulatannya dan menekan Taipei.

Ketika ditanya oleh wartawan di sela-sela pertemuan parlemen apakah ada risiko insiden yang tidak disengaja yang memicu konflik yang lebih luas, mengingat frekuensi aktivitas China, Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng mengatakan: "Ini adalah sesuatu yang sangat kami khawatirkan.”

Peningkatan frekuensi aktivitas militer China di sekitar wilayah Taiwan baru-baru ini meningkatkan risiko terjadinya peristiwa yang "tidak terkendali." (Foto: via AP)
Peningkatan frekuensi aktivitas militer China di sekitar wilayah Taiwan baru-baru ini meningkatkan risiko terjadinya peristiwa yang "tidak terkendali." (Foto: via AP)

Kapal perang dari komando wilayah selatan dan timur China beroperasi bersama di lepas pantai timur Taiwan, tambahnya.

“Risiko aktivitas yang melibatkan pesawat terbang, kapal laut, dan senjata akan meningkat, dan kedua belah pihak harus memberikan perhatian,” kata Chiu.

China belum berkomentar mengenai latihan di sekitar Taiwan.

Chiu mengatakan ketika Shandong berada di laut, yang pertama kali dilaporkan Taiwan pada 11 September, mereka beroperasi sebagai “kekuatan lawan” dalam latihan tersebut. Juru bicara kementerian Sun Li-fang menambahkan bahwa pasukan Komando Wilayah Timur China adalah "kekuatan penyerang", yang menyimulasikan skenario pertempuran.

Perencanaan militer tradisional Taiwan dalam menghadapi potensi konflik adalah dengan memanfaatkan pantai timurnya yang berbukit, terutama dua pangkalan udara utama di sana, sebagai tempat untuk berkumpul kembali dan mempertahankan pasukannya. Pasalnya wilayah tersebut tidak terletak berhadapan langsung dengan China, tidak seperti pantai barat pulau tersebut.

Namun China semakin menunjukkan kekuatannya di lepas pantai timur Taiwan, dan secara umum menunjukkan kemampuannya untuk beroperasi lebih jauh dari garis pantai China sendiri.

China biasanya melakukan latihan skala besar dari Juli hingga September, kata Kementerian Pertahanan Taiwan.

Pada Sabtu (23/9), kementerian tersebut mengatakan Beijing membatalkan sebagian besar latihannya, dan melaporkan bahwa selama periode 24 jam sebelumnya, pihaknya hanya melihat dua pesawat China beroperasi di zona pertahanan udaranya.

Taiwan sering mengatakan bahwa mereka akan tetap tenang dan tidak akan memperburuk situasi, tetapi tidak akan membiarkan China melakukan “provokasi berulang.” Namun, sejauh ini pasukan China belum memasuki wilayah laut atau udara Taiwan. [ah/ft]

Forum

XS
SM
MD
LG