Tautan-tautan Akses

China Mulai Kembali Wisata Rombongan ke AS, Inggris, Jepang


Orang-orang berjalan melewati bendera China di jalan perbelanjaan turis pada hari pertama periode liburan Hari Nasional di Beijing, 1 Oktober 2022. (Foto: AP)
Orang-orang berjalan melewati bendera China di jalan perbelanjaan turis pada hari pertama periode liburan Hari Nasional di Beijing, 1 Oktober 2022. (Foto: AP)

Beijing pada Kamis (10/8) mencabut larangan era-COVID bagi rombongan wisata ke puluhan negara termasuk AS dan Jepang. Hal tersebut merupakan suatu langkah yang dapat membuat wisatawan China kembali mengunjungi berbagai tujuan wisata di seluruh dunia.

China mengisolasi diri dari dunia pada 2020 sebagai bagian dari strategi nol-COVID yang ketat, dengan menggunakan penangguhan visa dan karantina berkepanjangan untuk membatasi impor kasus COVID ke negara itu.

Pengumuman itu merupakan langkah terbaru ke arah pembukaan kembali negara tersebut, setelah pemerintah China mendadak membatalkan sejumlah langkah membendung virus itu pada Desember lalu.

“Mulai sekarang, biro-biro perjalanan wisata di seluruh negeri dan perusahaan-perusahaan perjalanan online akan memulai kembali pengoperasian wisata berombongan” ke lebih dari 70 negara, termasuk di antaranya AS, Inggris, Jepang dan Korea Selatan, kata Kementerian Budaya dan Pariwisata China dalam sebuah pernyataan.

Grup-grup wisata China telah menerima izin untuk berkunjung ke sejumlah kecil negara awal tahun ini di bawah sebuah program uji coba, termasuk di antaranya ke negara-negara penarik wisatawan, Thailand, Italia dan Prancis.

Kementerian Pariwisata pada Kamis mengatakan wisata keluar negeri telah berkembang secara stabil sejak awal periode uji coba, “memainkan peran positif dalam mempromosikan pertukaran dan kerja sama pariwisata.”

China telah menjadi pasar wisata keluar negeri terbesar di dunia pada tahun 2019. Penduduk China daratan melakukan 155 juta perjalanan keluar negeri tahun itu, menurut perusahaan konsultan McKinsey.

Aliran wisatawan itu menyusut dalam tiga tahun terakhir karena pihak berwenang China membatasi pembaruan paspor dan memangkas penerbangan internasional dalam upaya mencegah perjalanan.

Pada awal Desember, pihak berwenang China praktis mengakhiri praktik pengujian massal, lockdown dan karantina berkepanjangan – tetapi perubahan mendadak itu menyebabkan kenaikan kasus COVID.

Beijing mengumumkan pada akhir Desember bahwa para pengunjung ke negara itu tidak perlu lagi menjalani karantina mulai 8 Januari, tetapi masih memberlakukan pembatasan visa bagi orang-orang asing.

China mulai kembali mengeluarkan berbagai jenis visa kepada orang-orang asing pada Maret lalu, tetapi arus masuk wisatawan ke negara itu masih sebagian kecil saja dibandingkan dengan jumlahnya sebelum pandemi. [uh/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG