BEIJING —
Para analis politik mengatakan, pemecatan Jiang Jiemen, bekas kepala badan resmi yang mengawasi perusahaan-perusahaan negara China, juga merupakan bagian dari usaha pihak berwenang untuk memperoleh kekuasaan lebih besar atas perusahaan-perusahaan yang didukung pemerintah.
Kantor berita resmi Xinhua mengatakan Jiang Jiemen disingkirkan dari jabatannya sebagai kepala Komisi Pengawas dan Administrasi Permodalan milik negara karena melakukan “pelanggaran disipliner serius”, ungkapan yang biasa digunakan untuk menggambarkan korupsi.
Keputusan tersebut diambil baru dua hari setelah pihak berwenang mengumumkan bahwa Jiang akan diadili. Itu dilakukan di tengah penyelidikan luas terhadap empat pejabat tinggi di perusahaan minyak negara, China National Petroleum Corporation atau CNPC.
Jiang sebelumnya menjabat sebagai ketua CNPC dan cabangnya, PetroChina. Jiang secara berangsur-angsur naik pangkat dalam jajaran pimpinan industri minyak China dalam dua dasawarsa ini.
Sarjana ilmu politik City University di Hong Kong, Joseph Cheng mengatakan keputusan untuk menindak Jiang dan para pejabat tinggi perminyakan lainnya merupakan tanda bahwa pemerintah berusaha menguasai perusahaan-perusahaan negara, sementara pemerintah melakukan reformasi ekonomi secara serius.
“Para pejabat tinggi perusahaan-perusahaan negara yang sangat kuat ini bertindak seakan-akan mereka adalah perusahaan-perusahaan independen, karena itu mereka menjadi sasaran, sehingga kasus ini akan menimbulkan dampak yang mengancam, dampak pencegahan, yang diharapkan akan membantu kepemimpinan melanjutkan reformasi. Reformasi itu mungkin akan mengurangi hak-hak istimewa sektor negara,” ujar Cheng.
Guru Besar Institute Teknologi Ekonomi Beijing, Hu Xingdou mengatakan penyelidikan itu merupakan kesempatan yang jarang untuk meningkatkan reformasi ekonomi perusahaan-perusahaan negara China.
Perusahaan-perusahaan pemerintah terlalu banyak mempengaruhi perekonomian China dan merupakan sumber korupsi yang sangat besar, katanya.
“Perdana Menteri Li Keqiang sudah tentu bisa menggunakan penyelidikan terhadap Jiang Jiemin itu untuk mendorong reformasi perusahaan-perusahaan negara dan menghapus monopoli negara,” papar Hu.
Presiden China Xi Jinping telah berjanji akan menindak keras para pejabat tingkat tinggi dan rendah yang melakukan korupsi. Sebagian orang berpendapat penyelidikan terhadap Jiang merupakan tanda bahwa usaha pemberantasan korupsi semakin gencar dan para pejabat tinggi lainnya bisa menjadi sasaran selanjutnya.
Kantor berita resmi Xinhua mengatakan Jiang Jiemen disingkirkan dari jabatannya sebagai kepala Komisi Pengawas dan Administrasi Permodalan milik negara karena melakukan “pelanggaran disipliner serius”, ungkapan yang biasa digunakan untuk menggambarkan korupsi.
Keputusan tersebut diambil baru dua hari setelah pihak berwenang mengumumkan bahwa Jiang akan diadili. Itu dilakukan di tengah penyelidikan luas terhadap empat pejabat tinggi di perusahaan minyak negara, China National Petroleum Corporation atau CNPC.
Jiang sebelumnya menjabat sebagai ketua CNPC dan cabangnya, PetroChina. Jiang secara berangsur-angsur naik pangkat dalam jajaran pimpinan industri minyak China dalam dua dasawarsa ini.
Sarjana ilmu politik City University di Hong Kong, Joseph Cheng mengatakan keputusan untuk menindak Jiang dan para pejabat tinggi perminyakan lainnya merupakan tanda bahwa pemerintah berusaha menguasai perusahaan-perusahaan negara, sementara pemerintah melakukan reformasi ekonomi secara serius.
“Para pejabat tinggi perusahaan-perusahaan negara yang sangat kuat ini bertindak seakan-akan mereka adalah perusahaan-perusahaan independen, karena itu mereka menjadi sasaran, sehingga kasus ini akan menimbulkan dampak yang mengancam, dampak pencegahan, yang diharapkan akan membantu kepemimpinan melanjutkan reformasi. Reformasi itu mungkin akan mengurangi hak-hak istimewa sektor negara,” ujar Cheng.
Guru Besar Institute Teknologi Ekonomi Beijing, Hu Xingdou mengatakan penyelidikan itu merupakan kesempatan yang jarang untuk meningkatkan reformasi ekonomi perusahaan-perusahaan negara China.
Perusahaan-perusahaan pemerintah terlalu banyak mempengaruhi perekonomian China dan merupakan sumber korupsi yang sangat besar, katanya.
“Perdana Menteri Li Keqiang sudah tentu bisa menggunakan penyelidikan terhadap Jiang Jiemin itu untuk mendorong reformasi perusahaan-perusahaan negara dan menghapus monopoli negara,” papar Hu.
Presiden China Xi Jinping telah berjanji akan menindak keras para pejabat tingkat tinggi dan rendah yang melakukan korupsi. Sebagian orang berpendapat penyelidikan terhadap Jiang merupakan tanda bahwa usaha pemberantasan korupsi semakin gencar dan para pejabat tinggi lainnya bisa menjadi sasaran selanjutnya.