Pihak penguasa India mengatakan pasukan mereka menggagalkan upaya tentara China (PLA) mengubah status quo di wilayah Ladakh, di mana kedua pihak telah terjebak dalam ketegangan di sepanjang perbatasan Himalaya yang disengketakan selama lebih dari empat bulan. China menepis tuduhan tersebut.
Sebuah pernyataan militer India hari Senin (31/8) mengatakan pasukan China melanggar konsensus sebelumnya dan “melakukan gerakan militer yang rovokatif” tetapi tidak memberikan rincian tentang apa yang menyebabkan gejolak baru di sepanjang perbatasan itu.
Pernyataan tersebut mengatakan bahwa insiden itu terjadi pada hari Sabtu dan bahwa pasukan India “mendahului aktivitas PLA di tepi selatan Danau Pangong Tso, dan melakukan tindakan untuk memperkuat posisi dan menggagalkan niat China untuk mengubah fakta di lapangan secara sepihak.”
Pernyataan itu mengatakan India berkomitmen untuk berdialog tetapi “juga bertekad untuk melindungi integritas teritorialnya.”
Di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian mengatakan pada jumpa pers bahwa pasukan perbatasan China “selalu secara ketat mematuhi Garis Kontrol Aktual, dan tidak pernah melewati garis itu.” Pernyataan itu mengacu pada perbatasan yang tidak ditandai secara fisik antara kedua negara tersebut. Dia mengatakan kedua pihak kini berkomunikasi mengenai situasi di lapangan. Garis Kontrol Aktual membagi wilayah kedua negara. [lt/jm]