Defisit neraca perdagangan Amerika bulan Januari turun terbesar dalam 10 bulan tampaknya karena China meningkatkan pembelian kacang kedelai membuat ekspor Amerika akan produk pertanian itu naik lagi sesudah selama tiga bulan berturut-turut turun.
Perbaikan yang lebih cerah dari yang diperhitungkan dalam neraca perdagangan dan dilaporkan Departemen Perdagangan hari Rabu memberi semacam kabar baik pada perekonomian terkuat di dunia setelah ditimpa data-data menunjukkan terjadi kelemahan dalam sektor retail, manufakturing dan pembangunan perumahan membuat para ekonom mengantisipasi pertumbuhan akan jatuh tajam pada triwulan pertama.
"Paling tidak, turunnya angka defisit melunakkan sebagian dari pukulan yang dialami sektor lain yang ditimpa angka negatif," kata Jennifer Lee, ekonomi senior pada BMO Capital Markets di Toronto.
Namun begitu, defisit perdagangan itu masih besar meskipun kebijakan Presiden Trump ‘Amerika didahulukan’ menurunkannya secara signifikan.
Kebijakan proteksi yang dijalankan Gedung Putih dalam bentuk menaikkan tarif membuat Amerika terlibat perang dagang dengan Chinadan memancing terjadi pembalasan dari mitra-mitra dagang lain. Departemen Perdagangan mengatakan, angka defisit itu turun 14,6% terbesar sejak Maret tahun lalu.
Presiden Trump menunda pemberlakuan tarif atas barang impor dari Chinasenilai 200 miliar dolar sementara kedua pihak masih terus merundingkan cara mengatasi perang dagang antara kedua negara, dengan Chinaberjanji akan melanjutkan pembelian jumlah besar kacang kedelai. Pada puncak perang dagang antara keduanya, China membatalkan impor kacang kedelai dari Amerika. (al)
