Delegasi dari Israel mengunjungi Sudan, Senin (23/11), bertujuan melakukan pembicaraan untuk memajukan kesepakatan yang ditengahi AS guna membangun hubungan resmi. Sudan adalah negara Arab ketiga yang ingin meningkatkan hubungan dengan Israel atas dukungan Washington.
Menurut media Israel, delegasi itu adalah bagian dari kelompok kecil pejabat yang sedang mempersiapkan kunjungan tingkat tinggi yang dijadwalkan berlangsung dalam beberapa minggu.
Sebuah sumber pemerintah mengatakan kepada VOA, delegasi Israel mengadakan pertemuan berjam-jam dengan pejabat Sudan di Khartoum, membahas kerja sama di bidang pertanian, air dan keamanan.
Analis Othman Mirghani mengatakan, membangun hubungan baik dengan Sudan penting bagi Israel, yang juga ingin menormalisasi hubungan dengan negara-negara Afrika lain. Mirghani menambahkan, Israel menyadari posisi geopolitik Sudan dan potensinya untuk mempengaruhi kesepakatan damai di Afrika. Israel mencoba menjadikan Sudan pijakan di Afrika dan berpikir ini adalah rencana strategis Israel.
Sudan setuju untuk menormalisasi hubungan dengan Israel bulan lalu, setelah Bahrain dan Uni Emirat Arab, dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Presiden AS Donald Trump.
Sebagai bagian dari kesepakatan itu, AS setuju untuk menghapus Sudan dari daftar negara pendukung terorisme, sebuah langkah yang memungkinkan negara itu memperoleh pinjaman dari institusi seperti Bank Dunia.
Ekonomi Sudan sedang terpuruk akibat Covid-19, dan anggaran negaranya mengalami defisit sebesar $1,6 miliar. [ps/pp]