Seorang pria Kuba yang ikut dalam protes-protes nasional pada Juli, telah divonis penjara 10 tahun, kata keluarga dan sebuah kelompok HAM pada Sabtu (23/10). Hukuman itu merupakan yang paling keras yang diberikan kepada demonstran yang menentang pemerintah komunis.
Putusan terhadap Roberto Perez Fonseca, 38, dijatuhkan oleh sebuah pengadilan di San Jose de las Lajas, sebuah kota berjarak 35 kilometer dari Havana.
Pada 11 dan 12 Juli, ribuan warga Kuba meneriakkan "kebebasan" dan "kami lapar" di jalan-jalan di sekitar 50 kota untuk memprotes kondisi kehidupan yang tidak layak dan represi pemerintah.
Protes-protes itu, yang belum pernah terjadi sejak revolusi Kuba 1959, menyebabkan sedikitnya seorang tewas dan puluhan luka-luka akibat penindakan brutal pasukan keamanan.
Sekitar 1.130 orang ditangkap, dan lebih dari separuhnya dipenjara, menurut kelompok HAM berbasis di Miami, Cubalex.
Pengadilan mengatakan Perez Fonseca bersalah melakukan penghinaan, mengganggu ketertiban masyarakat dan menghasut kejahatan.
Kepala Cubalex, Laritza Diversent, mengatakan vonis tersebut "berlebihan dan melanggar semua jaminan proses hukum. Ia mengatakan vonis penjara itu sepertinya bertujuan menakut-nakuti orang agar tidak ikut protes di masa mendatang. [vm/ft]